Rabu 18 Oct 2017 11:52 WIB

Sejarah Mengapa Gaun Perempuan tidak Berkantong

Kantong di gaun atau rok wanita akan bisa digunakan menyimpan ponsel dan dompet.
Foto:

Di Trocchio mengatakan kantong terpisah itu malah bentuknya semakin besar di masa revolusi industri di Inggris karena semakin banyak barang yang harus dimasukkan ke dalam kantong. Sebelum masa revolusi industri warga tidak banyak membawa barang ke mana-mana karena tidak banyak barang yang bisa dibawa.

Namun mode kemudian berubah dan di awal abad 19, gaun dengan bawahan yang lebar tidak lagi menjadi mode yang banyak diikuti. Sebagai gantinya, gaun yang mengikuti bentuk tubuh lebih populer, namun gaun seperti itu tidak bisa digunakan untuk menyembunyikan kantong yang dibawa.

"Masih ada perempuan di masa itu yang mengikatkan kantong di gaun mereka, namun di paruh kedua abad 19, kebiasaan seperti itu mulai dianggap kuno," kata Di Trocchio.

Di zaman ini, pakaian pria sudah memiliki kantong yang menjadi bagian dari pakaian mereka. Ini disebabkan meski perempuan mulai sering keluar rumah, namun 'biasanya pria yang berurusan dengan uang."

Perempuan sering membawa barang-barang mereka dalam sebuah tas kecil, yang dinamakan reticule, dan sejalan dengan waktu, tas itu besar dan sekarang menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh perempuan membawa tas kemana pun mereka pergi.

Chanel yang memperkenalkan kantung di gaun perempuan

A woman in a striped top stands, hands in pant pockets, next to a dog. (Dog out of frame in some crops)
Gabrielle 'Coco' Chanel menggunakan elemen pakaian pria ketika merancang pakaian untuk perempuan. Wikimedia Commons

Di tahun 1920-an, perancang busana kenamaan Coco Chanel mulai membuat kantong di jaket perempuan yang dibuatnya. "Dia mengambil elemen dari pakaian pria untuk dimasukkan ke dalam pakaian perempuan," kata Di Trocchio.

Ini kemudian mengubah gaya perempuan dalam berjalan dan bertindak. Di abad 19, perempuan biasanya menyimpangkan kedua tangan mereka di bagian dada, karena mengenakan syal untuk menghangatkan diri dari cuaca dingin.

"Dan kemudian di tahun 1920-an, kita mulai melihat perempuan mulai memasukkan tangan ke kantong jaket," ujarnya.

Celana panjang, dengan kantong menjadi semakin banyak dikenakan oleh perempuan di 1960-an dan 1970-an, namun perempuan yang mengenakan pakaian seperti itu akan ditolak untuk masuk ke beberapa restoran.

Bagaimana dengan masa depan? Menurut Di Trocchio, kemungkinan besar kantong di dalam gaun atau jaket akan semakin besar dan semakin banyak tersedia.

"Ini disebabkan karena kita sekarang selalu membawa telepon pintar, jadi kemungkinan tas atau kantong di dalam gaun diperlukan untuk menyimpannya, dan karena ada keperluan itu, maka itulah yang akan terjadi," katanya.

Lihat artikelnya dalam bahasa Inggris di sini

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/gaya-hidup-nad-kesehatan/sejarah-mengapa-gaun-wanita-tidak-berkantung/9061760
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement