Jumat 22 Dec 2017 12:15 WIB

Kisah Pelecehan Seksual Anak oleh Christian Brothers di Ballarat

Kongregasi Christian Brothers di gereja Katolik St Patrick tahun 1938. Brother terakhir meninggalkan asrama ini di 2016.
Foto:

Kehidupan para brother tetap misteri

Sebanyak 22 persen Christian Brothers di seluruh Australia diduga merupakan predator seksual sejak tahun 1950, demikian menurut komisi khusus. Dari hampir 2.000 tersangka pelaku pelecehan seksual dari kalangan Katolik, persentase tertinggi 32 persen adalah dari para brother itu.

Namun kehidupan mereka tetap menjadi misteri. Upaya ABC untuk mewawancarai Christian Brothers di seluruh Australia, melalui telepon, email, surat dan langsung mendatangi, diabaikan atau ditolak. Salah satu detektif pertama yang menyelidiki seorang brother di Victoria adalah Blair Smith, yang pada awal 1990-an menyebabkan hukuman terhadap Edward Dowlan.

Dia menjalankan surat perintah jaminan memeriksa kantor pusat Christian Brothers di Parkville, dan dia meminta berkas terkait Dowlan. Dia diberitahu, "Tidak ada arsip, kami tidak menyimpan arsip."

Mantan detektif itu kebingungan. "Anda pasti memiliki sesuatu," katanya.

"Kita tidak punya apa-apa," kata seorang brother kepadanya. "Kami tidak menyimpan arsip mengenai brother Kristiani kami."

Detektif Smith mengatakan kembali ke kantornya penuh kebingungan. "Dijalankan seperti organisasi mafia," katanya. "Organisasi lainnya, pasti memiliki arsip mengenai guru, atau orang lain."

A black and white newspaper clipping of a group of school boys in 1976.
Murid-murid St Alipius Boys School.

ABC Ballarat: Charlotte King/Ballarat Courier

Mungkin disengaja

Mungkin hal itu dilakukan secara sengaja. Pejabat senior komisi khusus Gail Furness menyinggung hal ini awal 2107 dalam pidato pembukaannya saat pemeriksaan kasus yang terjadi di lingkungan Gereja Katolik.

Furness mengatakan bahwa pelanggaran seksual terhadap anak-anak di lembaga keagamaan di Australia Barat disebutkan dalam laporan kunjungan dan catatan dari tahun 1919, namun sejak tahun 1959 hal seperti itu tidak lagi dituliskan dalam laporan.

Pengacara Christian Brothers menjelaskan kepada komisi khusus, "Mungkin ada keputusan pada akhir 1950-an untuk tidak mencatat masalah sepeerti ini." Komisioner menyimpulkan bahwa Christian Brothers "benar-benar gagal ... melindungi anak-anak paling rentan yang ada dalam perawatan mereka", serta para brother senior, termasuk Paul Nangle, secara sengaja menyesatkan polisi terkait pernyataan mereka tentang apa yang mereka ketahui mengenai pelecehan.

Sejak 2007, pesanan tersebut telah berhenti penyediaan pendidikan secara langsung. Edmund Rice Education Australia, yang mengambilalih secara hukum, saat ini masih mengoperasikan 50 sekolah di seluruh Australia.

Melawan terus

Elroy tidak pernah menghadiri penyelidikan komisi khusus karena dia tidak menginginkan namanya diketahui secara publik. Untuk alasan lain, terkait keluarganya sendiri, dia telah menunggu 40 tahun untuk menghadapi Christian Brothers terkait kelalaian mereka.

Hal itu membuatnya semakin bertekad. "Jika saya akan meneruskan pertarungan ini dengan mereka, saya ingin melakukannya sejauh yang saya bisa," katanya.

"Hal ini melampaui soal ganti rugi. Saya ingin mengakhiri Christian Brothers sebagai identitas dan sebagai risiko," ujarnya.

"Perusahaan jahat ini harus dilumpuhkan, di seluruh dunia. Tidak ada anak-anak atau mereka yang rentan yang akan aman saat organisasi korup dan kotor ini masih ada," kata Elroy.

"Ini benar dan salah, hitam dan putih," tambahnya.

"Mereka yang mengajarkan kita pengakuan dosa. Masuk dan bertobatlah atas dosa-dosamu. Dan hadapi kesalahan yang telah kamu perbuat dan tuhan akan memaafkanmu. Namun mereka melakukan hal sebaliknya," ujar Elroy.

Dia menulis puisi untuk mengatasi pelecehan yang dialaminya. Dalam salah satu sajaknya, Christian Brothers disebutnya sebagai kelompok pemangsa.

You're worse than the wolves, and I'll tell you why/ Wolves don't stand on a high moral ground

They form a pack to protect their children/ Wolves do not show affection for their prey

But you did/ Wolves lead the vulnerable away, and you did/ And the wolves howled my name.

Meskipun demikian, dia merasa kasihan dengan "orang baik di kelompok itu, mereka yang mencoba dan masuk ke sana dengan alasan yang benar dan melakukan hal yang benar".

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/sosok/kisah-pelecehan-anak-anak-oleh-christian-brothers-di-ballarat/9279636
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement