Jumat 12 Oct 2018 05:11 WIB

Karier Kepala Interpol Berakhir di Bui

Meng ditahan atas tuduhan menerima suap.

Mantan kepala Interpol Meng Hongwei
Foto:
Meng Hongwei

Sampai di sini riwayat perjalanan Meng di dunia kepolisian telah tamat. Namun mengamati perjalanan pria kelahiran Harbin, Provinsi Heilongjiang, pada November 1953, tetap menarik.

Gelar sarjana hukumnya diperoleh dari Peking University dan masternya dari Central South University. Pria berusia 65 tahun itu mendarmabaktikan dirinya di dunia kepolisian dan penegakan hukum kurang lebih 40 tahun. Sejak 2004 hingga sebelum dibui, Meng menduduki kursi Wakil Menteri Keamanan Publik.

Namun di sepanjang periode tersebut, beberapa jabatan penting disandangnya, seperti Kepala Biro Kepolisian Maritim dan Deputi Direktur Lembaga Kelautan. Sejak 2004, Meng menjabat Kepala Interpol Cina. Jabatan diembannya selama 12 tahun sampai dia terpilih sebagai Kepala Interpol dalam Sidang Umum ke-85 Interpol di Nusa Dua, Bali, pada November 2016.

Meng merupakan orang Cina pertama yang menduduki jabatan puncak Interpol. Terpilihnya dia dianggap sebagai keberhasilan Cina dalam memengaruhi dunia internasional di bidang kepolisian.

Cina sangat berkepentingan dengan Interpol karena banyak pelaku korupsi di daratan Cina yang melarikan diri ke berbagai negara. Apalagi sejak Presiden Xi Jinping berkuasa pada 2012, dia melancarkan kampanye pemberantasan tindak pidana korupsi dengan menangkapi pelaku-pelakunya di mana pun berada.

Pada akhir 2012, Partai Komunis Cina (PKC) sebagai partai penguasa menerbitkan delapan pasal peraturan penghematan anggaran untuk menghindari tindakan penyalahgunaan keuangan negara. Inspektorat Disiplin Komite Pusat Partai Komunis Cina (CCID) memiliki sistem laporan bulanan atas implementasi peraturan pengelolaan keuangan di lingkungan pejabat pemerintah provinsi, pejabat lembaga pemerintah, pengurus Komite Pusat PKC, direksi dan pimpinan badan usaha milik negara serta pimpinan perusahaan keuangan setempat.

Nah, selama menduduki jabatan penting di kepolisian Cina itu, prestasi Meng tidak bisa dibilang biasa-biasa saja. Pada 2015 atau saat Meng masih menjabat Kepala Interpol Cina telah mengeluarkan surat perintah penangkapan atau red notice terhadap 100 buronan kasus korupsi di Cina.

Kebanyakan dari buronan korupsi tersebut pernah menjabat atau menjadi pegawai pemerintahan, pejabat dan pegawai badan usaha milik negara, bahkan juga aparat penegak hukum. Jadi, Meng bukan polisi Cina pertama yang dijebloskan ke penjara. Sebelumnya ada juga Zhang Yongguang yang pernah bertugas di Kepolisian Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong, dibui setelah menyerahkan diri pada 18 Juli 2017.

Zhang meninggalkan Cina pada 2010 dan namanya termasuk dalam 100 daftar pencarian orang (DPO) yang tertera dalam red notice yang dikeluarkan Meng pada 2015. 'Bersih-bersih' ala Meng dan Inspektorat Disiplin Komite Pusat PKC (CCID) memang membuahkan hasil.

Selama periode Januari-Agustus 2017 saja tercatat sebanyak 40.818 pejabat terlibat dalam 28.965 kasus tindak pidana korupsi, termasuk penerimaan suap atas jabatan dan kedudukan yang bersangkutan. Kemudian hingga semester pertama 2018, sedikitnya 240 ribu pejabat dan mantan pejabat di Cina telah diputus oleh pengadilan karena terbukti melakukan tindak pidana korupsi yang disebut sebagai tindakan indisipliner.

Menurut data CCID dan NSC, dari jumlah itu, sebanyak 28 pejabat yang dipenjara itu setingkat gubernur atau di bawahnya. Lalu lebih dari 1.500 pejabat setingkat keresidenan, 10 ribu pejabat kabupaten, 37 ribu pejabat pemerintah kota, dan 146 ribu pejabat daerah perdesaan serta kalangan pengusaha.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement