Selasa 23 Oct 2018 12:06 WIB

Qahtani Diduga Perintahkan Pembunuhan Khashoggi Lewat Skype

Qahtani adalah orang yang mengelola media sosial MBS.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto:
Jamal Khashoggi.

Tuwaijri sedang dalam tahanan rumah dan tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Bertugas untuk melawan pengaruh Qatar di media sosial, Qahtani menggunakan Twitter untuk menyerang kritik terhadap kerajaan pada umumnya dan MBS pada khususnya. Dia juga mengelola grup WhatsApp yang berisi editor surat kabar lokal dan jurnalis terkemuka, untuk mendikte kebijakan kerajaan.

Pejabat tinggi Arab dan sumber-sumber Arab Saudi yang memiliki hubungan dengan istana mengatakan Qahtani adalah 'polisi jahat', ketika 200 orang, termasuk pangeran Saudi, menteri, dan pebisnis, ditahan dan dimasukkan ke tahanan rumah di Ritz Carlton. Qahtani mengawasi beberapa interogasi terhadap mereka.

Setidaknya tiga teman Khashoggi mengatakan kepada Reuters, dalam beberapa bulan setelah jurnalis itu pindah ke Washington setahun lalu, dia menerima banyak panggilan telepon dari tangan kanan MBS. Mereka mendesaknya untuk kembali ke Arab Saudi.

Khashoggi menolak karena takut akan menerima pembalasan atas tulisan-tulisannya di Washington Post dan pandangan-pandangannya yang blak-blakan.

Qahtani telah mencoba untuk meyakinkan mantan editor surat kabar itu bahwa dia masih dihormati di Saudi. Ia telah menawarkan Khashoggi pekerjaan sebagai konsultan di istana. "Jamal memberitahuku sesudah itu, 'dia pikir saya akan kembali sehingga dia bisa menjebloskanku ke penjara?'" ujar salah satu teman khashoggi.

Sebagian besar dari 15 anggota tim pembunuh bayaran yang diidentifikasi oleh Pemerintah Turki dan Saudi, bekerja untuk dinas keamanan dan intelijen, militer, kementerian pemerintah, keamanan istana, dan angkatan udara Saudi.

Salah satunya Jenderal Maher Mutreb, seorang perwira intelijen senior, yang merupakan bagian dari tim keamanan MBS. Pejabat tinggi Arab dan sumber intelijen Turki mengatakan, Mutreb yang menggunakan ponselnya untuk menelepon Qahtani saat Khashoggi diinterogasi.

Pejabat Saudi mengatakan, Wakil Kepala Intelijen Jenderal Ahmed al-Asiri bertugas mengumpulkan 15 orang anggota tim elite dari intelijen dan pasukan keamanan. Asiri adalah salah satu dari lima pejabat yang diberhentikan Saudi.

Tokoh kunci lainnya adalah Dr Salah al-Tubaigy, seorang ahli forensik yang memiliki spesialisasi dalam otopsi di Kementerian Dalam Negeri Saudi. Sulit untuk mengatakan MBS tidak tahu tentang operasi yang rumit seperti itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement