Rabu 17 Jul 2019 09:17 WIB

Empat Perempuan Pemberani Pengkritik Trump

Trump meminta mereka untuk pulang ke negara asalnya.

Dari kiri ke kanan, anggota Kongres AS yang dilecehkan Presiden AS Donald Trump, Alexandria Ocasio-Cortez dari New York, Rashida Tlaib dari Michigan, dan Ayanna Pressley dari Massachusetts, saat bersaksi mengenai pemisahan anak imigran, 12 Juli 2019.
Foto:
Anggota Kongres AS yang mewakili Minnesota, Ilhan Omar di Capitol Hill, Washington, 6 Maret 2019.

Komentar terkini Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyasar empat perempuan anggota Kongres AS dari Partai Demokrat. Keempat wanita dari kelompok kulit berwarna ini dikenal kritis terhadap kebijakan Trump. Berikut sosok mereka.

- Alexandria Ocasio-Cortez (29 tahun)

Anggota kongres dari New York ini lahir di Bronx, New York, dan pernah bekerja sebagai bartender. Ocasio-Cortez menjadi bintang sebelum ia terpilih sebagai anggota kongres. Gayanya yang meledak-ledak tetapi dekat dengan realitas kelas menengah AS membuatnya memiliki jutaan pengikut di media sosial.

"Pak Presiden, negara tempat saya berasal dan negara yang saya bersumpah setia adalah Amerika Serikat," tulis Ocasio- Cortez kepada Trump di Twitter.

- Ilhan Omar (36 tahun)

Anggota kongres ini mewakili Minnesota. Omar merupakan anak imigran yang melarikan diri dari perang sipil di Somalia. Negara berpenduduk 12 juta orang itu hancur karena perang sipil pada 1991.

Sebelum datang ke AS sebagai imigran pada 1995, Omar sempat tinggal di kamp pengungsian di Kenya. Omar menjadi warga negara AS pada tahun 2000. Di House ia berulang kali melawan politisi-politisi senior Demokrat karena pernyataannya tentang Israel. Ia juga mempertanyakan pengaruh Israel terhadap Washington.

"Satu-satunya negara kami bersumpah setia adalah Amerika Serikat. Itulah mengapa kami melawan untuk melindunginya dari presiden yang paling buruk, korup, dan tidak kompeten yang pernah kami lihat," tulis Omar ditujukan kepada Trump.

- Rashida Tlaib (42 tahun)

Ia mewakili Michigan.Perempuan keturunan Palestina ini berasal dari Detroit, Michigan. Ia dan Omar menjadi perempuan Muslim pertama yang mengabdi di legislatif AS. Dalam sebuah rekaman video, Tlaib terlihat berbicara dengan kelompok liberal. Ia menyatakan akan menggulingkan Trump. Namun, sampai saat ini belum ada upaya pemakzulan.

"Teruslah bicara. Anda hanya membuat saya bekerja lebih keras.Saya bangga dengan akar Palestina saya dan perundung lemah seperti Anda tidak pernah menang," kata Tlaib kepada Trump.

- Ayanna Pressley (45 tahun)

Anggota kongres ini mewakili Massachusetts. Perempuan asal Cincinnati yang besar di Chicago ini pernah bekerja untuk Joseph P Kennedy dan juga Senator John Kerry. Pada 2009 ia maju dalam pemilihan Dewan Kota Boston dan menjadi perempuan nonkulit putih pertama dalam 100 tahun yang duduk di badan tersebut.

"Inilah seperti apa rasialisme itu. Kami adalah demokrasi dan kami tidak akan ke mana-mana kecuali kembali ke DC untuk membela keluarga-keluarga yang Anda pinggirkan dan fitnah setiap hari," tulis Pressley kepada Trump. (lintar satria/ap ed:yeyen rostiyani)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement