Jumat 19 Jun 2020 14:44 WIB

Jepang Cabut Larangan Perjalanan Domestik

Setelah mencabut larangan perjalanan domestik, warga Jepang didorong jalan-jalan

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe
Foto: AP Photo/Eugene Hoshiko
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Jepang mencabut seluruh larangan perjalanan domestik terkait virus corona pada Jumat (19/6). Perdana Menteri Shinzo Abe mengimbau orang-orang untuk berjalan-jalan atau menghadiri konser guna membantu ekonomi negara itu bangkit kembali dari resesi akibat pandemi.

"Saya ingin orang-orang, sambil tetap mematuhi jarak fisik, untuk melakukan perjalanan wisata. Kami ingin Anda terlibat dalam kegiatan sosial dan ekonomi," kata Abe saat menyampaikan pidato negara pada Kamis malam (18/6).

Jepang mulai mencabut aturan penguncian pada Mei ketika kasus Covid-19 menurun. Pelonggaran terbaru pada Kamis diterapkan setelah berakhirnya masa darurat, yang memungkinkan orang untuk kembali bekerja serta bar-bar dan restoran dibuka kembali dengan menerapkan langkah-langkah jarak sosial.

Berakhirnya nasihat pemerintah bagi orang untuk tetap berada di prefektur yang terinfeksi atau menghindari bepergian, akan membantu hotel, resor, dan area yang sangat bergantung pada pariwisata.

Namun, upaya pemulihan mungkin berjalan lambat karena banyak orang masih menghindari keramaian dan sebagian besar perjalanan ke Jepang dilarang. Hanya 1.700 orang asing tiba di Jepang pada Mei, jumlah terendah untuk tahun itu sejak 1964, menurut Organisasi Pariwisata Nasional Jepang.

Dua maskapai besar Jepang, ANA Holdings dan Japan Airlines Co, mengatakan mereka memulai kembali beberapa penerbangan domestik karena permintaan meningkat. Namun, kedua maskapai mengatakan jadwal penerbangan pada Juli masih hanya mencakup setengah yang mereka rencanakan sebelum pandemi.

Selain mengakhiri imbauan tidak melakukan perjalanan domestik, Jepang juga mengizinkan hingga 1.000 orang untuk berkumpul pada acara di dalam maupun luar ruangan. Tim bisbol profesional Jepang juga akan memulai kembali pertandingan pada Jumat, meskipun tanpa penonton.

Jepang pada Kamis telah mencatat 17.789 kasus virus corona baru dengan 948 kematian, menurut lembaga penyiaran publik NHK.

sumber : Antara / Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement