Selasa 08 Dec 2020 04:10 WIB

Duka di Balik Protokol Penanganan Jenazah Covid-19

Kebenaran hidup yang paling menyedihkan menjadi lebih menyakitkan dengan protokol ekstra bagi korban virus global yang belum pernah terjadi sebelumnya - Anadolu Agency

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan  melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS).  Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.

Pengalaman Meksiko

Kementerian Kesehatan Meksiko mengatakan anggota keluarga boleh melihat jenazah dengan alat pelindung yang diperlukan, tapi tidak boleh disentuh atau dicium. Di Meksiko, terdapat lebih dari 1,1 juta kasus dan hampir 106.000 kematian akibat virus korona.

Setelah kematian pasien Covid-19, dokter perlu memberi tahu pekerja sosial di rumah sakit, yang kemudian akan memberi tahu anggota keluarga. Staf medis juga harus mengangkut jenazah dalam tas khusus.

Jika anggota keluarga atau orang yang dekat dengan mendiang dikarantina karena kemungkinan tertular Covid-19, mereka harus memberikan akta kelahiran dan identifikasi resmi korban sehingga rumah sakit dapat menerbitkan akta kematian.

Rumah duka perlu menginformasikan bahwa jenazah merupakan kasus positif atau diduga postif Covid-19 sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan.

Kebaktian harus dihindari, sedangkan atas permintaan anggota keluarga, perkabungan dapat dilakukan dengan peti mati tertutup selama kebaktian tidak lebih dari empat jam dan dihadiri tidak lebih dari 20 orang, sambil tetap menjaga kebersihan.

Jika seorang warga negara Meksiko kebetulan meninggal di luar negeri, prosedurnya harus dilakukan melalui konsulat dan kedutaan.

Kuburan dan rumah duka di negara itu telah lama disarankan untuk memperluas kapasitas fisik mereka untuk menampung gelombang jenazah.

Pemerintah Meksiko juga telah memutuskan untuk mengubur mayat di kuburan massal. Di Tijuana, salah satu kota perbatasan dengan AS yang terkena dampak pandemi paling parah, pemerintah mengumumkan penggalian 3.000 lubang.

Untuk jenazah yang tidak teridentifikasi, protokol menyatakan bahwa pemeriksaan medis harus dicatat untuk membedakan penyebab kematian.

"Dilarang membakar jenazah yang tidak teridentifikasi atau jenazah yang belum diklaim dari mereka yang telah meninggal atau diduga meninggal karena SARS-CoV-2," bunyi pengumuman itu.

Pemerintah federal melarang kremasi jenazah sejak periode awal pandemi.

Pada 24 November, paket dukungan ekonomi sebesar MXN11.460 diberikan kepada anggota keluarga dari orang-orang yang meninggal karena Covid-19. Paket-paket tersebut bisa diminta mulai 2 Desember oleh siapa saja yang telah kehilangan anggota keluarganya karena virus.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/duka-di-balik-protokol-penanganan-jenazah-covid-19-di-seluruh-dunia/2067971
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement