Hamas mengatakan bahwa lingkungan pemilu yang layak dan bebas harus disiapkan sehingga para pemilih dapat mengekspresikan keinginannya sendiri tanpa syarat dan tanpa tekanan apa pun.
Kelompok itu menekankan bahwa untuk membangun kembali sistem politik Palestina, menyepakati strategi nasional yang komprehensif melawan Israel dan mencapai semua itu, dialog nasional yang komprehensif di mana semua warga Palestina berpartisipasi tanpa kecuali harus dipercepat.
Dua kelompok Palestina Hamas dan Fatah terlibat perselisihan sejak Hamas merebut Jalur Gaza dari Fatah pada 2007.
Namun, September lalu mereka bertemu di Turki dan menyetujui pemilihan parlemen dan presiden. Pada 31 Desember, pemimpin senior Hamas Ismail Haniyeh mengirimi Abbas surat resmi untuk mengakhiri perpecahan dan mengadakan pemilihan umum di wilayah Palestina.