Jumat 22 Jan 2021 01:43 WIB

Menanti Perubahan Kawasan dan Timteng di Era Biden-Harris

Biden-Harris akan membawa sejumlah perubahan kebijakan luar negeri dan ekonomi

Red: Nur Aini
Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris secara resmi dilantik dalam upacara yang dijaga ketat di Gedung Capitol Hill pada Rabu (20/1).

Sementara itu, tampuk kekuasaan AS yang beralih ke Partai Demokrat juga akan membawa perubahan di kawasan Timur Tengah.

Yon Machmudi, Ketua Prodi Pascasarjana Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia, mengatakan terpilihnya Biden memberikan harapan baru di Timur Tengah karena kepemimpinan Biden berbeda dengan Donald Trump.

Yon menilai Biden akan mengedepankan dialog dengan negara di kawasan Timur Tengah saat menjadi Presiden AS.

“Beberapa kebijakan Trump akan direvisi seperti menolak masuknya warga negara dari beberapa negara Muslim yang kontroversial itu,” kata Yon kepada Anadolu Agency.

Dia juga menilai perundingan perdamaian Palestina akan dibuka lagi di bawah kepemimpinan Demokrat.

Hal ini akan membuat AS kembali mendorong solusi dua negara dalam hubungan Palestina dan Israel.

Situasi serupa, kata Yon, juga terjadi dengan perundingan kuklir Iran yang akan dimulai lagi.

“Kebijakan demokrat akan berdampak positif terhadap perdamaian di Timur Tengah. Tapi itu kan harapan ya dan tentu implementasinya perlu kita tunggu,” kata Yon.

Terkait isu Suriah, Yon melihat Demokrat akan membawa isu perdamaian di negara konflik tersebut ke Persatuan Bangsa-Bangsa.

Artinya, AS akan memanfaatkan forum multilateral untuk mencari solusi dalam menyelesaikan konflik yang telah berlangsung sejak 2011 itu.

“AS tidak lagi menonjolkan unilateralisme,” kata dia.

Namun, Ketua Departemen Hubungan Antarbangsa DPP Hidayatullah Dzikrullah W. Pramudya mengatakan terpilihnya Biden tidak akan membawa perubahan di Palestina.

Menurut Dzikrullah, AS merupakan sponsor utama penjajahan Palestina oleh Israel sejak Presiden Harry Truman menjabat sejak 1945-1953.

Bahkan, kata dia, fakta-fakta sejarah menunjukkan dukungan sudah diberikan sejak sebelum itu.

“Tidak ada tanda-tanda pemerintahan Biden akan keluar dari posisi itu secara fundamental. Jadi bisa dipastikan seluruh kebijakan strategis USA di wilayah Timur Tengah masih akan mengamankan berlanjutnya penjajahan itu," ucap dia.

Dzikrullah mengatakan perundingan yang diinisiasi negara-negara barat selama ini terbukti tidak membawa manfaat bagi Palestina.

Menurut dia, sejak penjajahan Palestina dari Inggris hingga Israel sudah berkali-kali membuktikan bahwa “perundingan perdamaian” hanya salah satu alat agar Israel memperluas wilayah jajahannya, memperbanyak penangkapan dan pembunuhan, menghasilkan resolusi-resolusi yang tidak dilaksanakan, dan meredakan perlawanan.

“Masyarakat dunia sudah hafal. Kalau Indonesia merebut kemerdekaan dengan mengikuti ajakan Belanda berunding, sampai hari ini kita belum merdeka,” kata dia.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/menanti-perubahan-kawasan-dan-timur-tengah-di-era-biden-harris/2118159
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement