Sementara itu, Bank Indonesia memperkirakan pemerintahan baru Amerika Serikat akan mampu menurunkan tensi ketidakpastian pasar keuangan global tahun ini.
“Ketidakpastian pasar keuangan global diprakirakan menurun seiring dengan arah kebijakan fiskal Pemerintah AS yang baru, di tengah kondisi likuiditas global yang besar dan suku bunga yang tetap rendah,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, dalam konferensi pers, Kamis.
Perkembangan ini menurut dia bisa kembali mendorong aliran modal ke negara berkembang dan menopang penguatan mata uang berbagai negara, termasuk Indonesia.
Secara umum, BI memperkirakan perbaikan ekonomi berlanjut pada tahun ini, setelah sebelumnya indikator dini menunjukkan perbaikan pada Desember 2020.
Perbaikan perekonomian global ini menurut Perry ditopang oleh beberapa negara mulai dari Amerika Serikat, China, Eropa, Jepang, India dan ASEAN yang sudah menunjukkan indikasi positif.
Pada negara-negara tersebut indeks Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur dan jasa sudah memasuki fase ekspansi.
Keyakinan konsumen dan bisnis juga terus membaik.
"Perbaikan ekonomi global mendorong kenaikan volume perdagangan dan harga komoditas dunia," ujar dia.
Harapan dan realita di Timur Tengah