Ahad 24 Jan 2021 17:34 WIB

Kesampingkan Isu Rohingya, Bangladesh Impor Beras Myanmar

Bangladesh kekurangan beras bagi penduduknya

Red: Nur Aini
Sekelompok pengungsi Rohingya di atas kapal angkatan laut saat mereka pindah ke Pulau Bhashan Char, di Chittagong, Bangladesh 29 Desember 2020. Kelompok kedua pengungsi Rohingya dipindahkan ke pulau Bhashan Char di bawah distrik Noakhali.
Foto:

Bangladesh juga membeli 150 ribu ton beras dari perusahaan milik negara India, NAFED, dalam kesepakatan antarpemerintah, sementara negara itu telah mengeluarkan serangkaian tender untuk membeli biji-bijian.

"Kami bisa membeli lebih banyak beras dari India dalam kesepakatan antarnegara bagian," kata Khanum, kemudian menambahkan bahwa Kementerian Pangan sedang mengadakan pembicaraan dengan beberapa badan negara India lainnya.

Bangladesh, yang secara tradisional merupakan produsen beras terbesar ketiga di dunia dengan sekitar 35 juta ton per tahun, menggunakan hampir semua produksinya untuk menyediakan pangan bagi rakyatnya.

Negara itu masih sering mengimpor untuk mengatasi kekurangan pangan akibat banjir atau kekeringan. Bangladesh, yang mayoritas penduduknya adalah Muslim, telah berselisih dengan Myanmar karena masalah satu juta pengungsi Rohingya yang hingga kini berada di kamp-kamp di Bangladesh selatan.

Sebagian besar warga Rohingya, yang beragama Islam, lari menyelamatkan diri dari Myanmar pada 2017 akibat tindakan keras pimpinan militer, yang menurut para penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa dilakukan dengan "niat genosida", sebuah pernyataan yang dibantah Myanmar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement