Awal Januari lalu Otoritas Palestina telah menjalin pembicaraan dengan AstraZeneca dan Moderna terkait pembelian vaksin. Namun, krisis ekonomi akibat pandemi serta keputusan beberapa negara donor, seperti Amerika Serikat (AS), Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi memotong bantuan keuangannya untuk Ramallah, membuat Palestina belum memiliki kapasitas untuk mendatangkan vaksin-vaksin tersebut.
Namun al-Shakhra yakin ada banyak negara donor yang akan membantu Palestina mendanai kampanye vaksinasi. "Selain itu, suntikan juga akan datang dari Badan Kesehatan Dunia (WHO)," ujarnya.
Sejauh ini Palestina telah mencatatkan lebih dari 174 ribu kasus Covid-19 dengan korban meninggal sebanyak 1.951 jiwa.