Ahad 24 Jan 2021 19:25 WIB

Akankah Nasib Netanyahu Seperti Trump di Pemilu Israel?

Netanyahu menghadapi pengadilan korupsi dan perpecahan partai

Red: Nur Aini
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghadapi pertarungan yang sulit di tengah perpecahan di dalam partai sayap kanannya, Likud.

Analis Israel percaya bahwa Netanyahu berencana memecah aliansi Joint List - koalisi empat partai Arab - dan partai oposisi sayap kanan, seperti yang dia lakukan dengan partai Biru dan Putih.

Pada pemilu 2 Maret 2020, Joint List memperoleh 15 kursi Knesset atau Parlemen Israel.

Pada Mei 2020, Netanyahu membentuk koalisi dengan partai Biru Putih yang dipimpin oleh Gantz.

Situasi ini mengadu Netanyahu dengan sekutunya Yair Lapid yang saat ini memimpin partai “Ada Masa Depan”.

Menurut pengamat, strategi Netanyahu untuk memenangkan pemilu mendatang berfokus pada pelemahan aliansi Joint List dan menyerang partai-partai sayap kanan Israel.

Pekan lalu, bentrokan meletus antara pasukan keamanan Israel dan warga Arab ketika Netanyahu tiba di kota Nazareth di utara untuk mengadakan pembicaraan dengan aliansi Joint List.

Beberapa wali kota memboikot pertemuan tersebut.

Para kritikus melihat kunjungan Netanyahu - yang ketiga ke kota Arab hanya dalam dua pekan - sebagai upaya partai Likud untuk mencari simpati pemilih Arab.

Netanyahu akhir-akhir ini menjanjikan "era baru" bagi warga Arab seiring dengan waktu pemilu yang kian dekat.

"Warga Arab harus sepenuhnya menjadi bagian dari masyarakat Israel," ucap Netanyahu seperti dikutip harian Israel Haaretz.

Netanyahu juga mengumumkan rencana pencalonan seorang tokoh Arab dari Partai Likud dengan jaminan kursi parlemen dalam pemilu mendatang.

Namun, Ahmed Tibi, seorang anggota Arab dari Knesset, terkejut dengan "cinta tiba-tiba" yang diungkapkan Netanyahu kepada warga Arab.

Berbicara kepada Anadolu Agency, Tibi mengatakan Netanyahu sedang mencoba "menjadikan kita idiot" dengan bekerja untuknya.

Mengingat retorika anti-Arab Netanyahu dalam kampanye pemilu sebelumnya, Tibi memperingatkan kebohongan perdana menteri Israel itu dan menggambarkan bujuk rayunya akan segera lenyap setelah pemilu.

Warga negara Arab merupakan 20 persen dari 9 juta penduduk Israel.

Perpecahan partai sayap kanan

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/akankah-netanyahu-mengalami-nasib-seperti-trump-di-pemilu-israel/2118979
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement