Kendati demikian, WHO mengatakan lebih banyak penelitian diperlukan. Namun, ia menekankan bahwa riset observasi di Afsel tidak menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang.
Selain di Inggris dan Afsel, varian baru SARS-Cov-2 juga ditemukan di Brasil. Menurut WHO varian yang dikenal dengan nama P1 itu telah menyebar ke delapan negara. Ada kekhawatiran varian tersebut dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah.
"Studi lebih lanjut diperlukan untuk menilai apakah ada perubahan dalam penularan, tingkat keparahan atau aktivitas penetral antibodi sebagai akibat dari varian baru ini," kata WHO.
Advertisement