Sabtu 30 Jan 2021 02:07 WIB

WHO Kunjungi RS Wuhan Tempat Pasien Covid-19 Dirawat

Tim WHO dan pejabat China melakukan pertemuaan langsung di sebuah hotel.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Friska Yolandha
Logo Organisasi Kesehatan Dunia terlihat, di kantor pusat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss.
Foto:

Dalam misi tersebut, Tim WHO pun mencurigai adanya muatan politik sebab China berusaha menghindari kesalahan atas dugaan salah langkah dalam tanggapan awal terhadap wabah tersebut. “Semua hipotesis ada di meja saat tim mengikuti sains dalam pekerjaan mereka untuk memahami asal-usul virus Covid-19,” cuit WHO.

Konfirmasi asal-usul virus kemungkinan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Menentukan reservoir hewan wabah biasanya membutuhkan penelitian yang mendalam termasuk pengambilan sampel hewan, analisis genetik, dan studi epidemiologi.

Salah satu kemungkinannya adalah pemburu satwa liar yang dimungkinkan menularkan virus kepada pedagang yang membawanya ke Wuhan. Pemerintah China telah mempromosikan teori, dengan sedikit bukti, bahwa wabah mungkin dimulai dengan impor makanan laut beku yang tercemar virus, sebuah gagasan yang ditolak mentah-mentah oleh para ilmuwan dan lembaga internasional.

Fokus yang mungkin bagi para peneliti adalah institut virologi di kota. Salah satu laboratorium penelitian virus teratas di China, membangun arsip informasi genetik tentang kelelawar coronavirus setelah wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah 2003 terjadi.

Anggota tim WHO telah menghabiskan dua pekan terakhir di karantina yang diwajibkan, di mana mereka telah berkomunikasi dengan pejabat China melalui konferensi video untuk meletakkan dasar bagi kunjungan lapangan. Di hotel baru mereka, beberapa terlihat melambai dari balkon dan orang-orang yang memasuki hotel mengenakan lencana yang mengidentifikasi mereka sebagai ahli penyakit dan kesehatan lainnya.

Diketahui, kelompok pertama Covid-19 terdeteksi di Wuhan pada akhir 2019. China telah melaporkan lebih dari 89 ribu kasus dan 4.600 kematian, dengan sebagian besar kasus baru terkonsentrasi di timur laut yang dingin, di mana penguncian lokal dan pembatasan perjalanan diberlakukan untuk menahan wabah.

 

Kasus baru penularan lokal terus menurun dengan hanya 36 yang diumumkan pada Jumat (29/1), karena jauh lebih sedikit dari biasanya orang China yang tampaknya bersedia melakukan perjalanan untuk Tahun Baru Imlek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement