Sabtu 30 Jan 2021 12:32 WIB

AS Kecam Kegiatan Militer Udara China di LCS

China telah lama mengarahkan militernya untuk mempertahankan diri melawan AS.

Peta klaim Laut China Selatan
Foto:

Sumber itu berbicara kepada Reuters dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara dengan media. Kementerian Pertahanan China tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Namun, pada Kamis (28/1), kementerian tersebut memperkuat tekanan terhadap Taiwan yang diklaim China, dengan memperingatkan setelah peningkatan aktivitas militer akhir pekan lalu di dekat pulau itu bahwa "kemerdekaan berarti perang" dan bahwa angkatan bersenjatanya bertindak sebagai tanggapan atas provokasi dan campur tangan asing.

China mengklaim hampir semua perairan Laut Cina Selatan yang kaya energi, tempat negara itu telah mendirikan pos-pos militer di pulau-pulau buatan. Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga memiliki klaim atas sebagian laut tersebut.

Wilayah perairan itu telah menjadi sumber konflik dalam hubungan China-AS. Washington terus menuduh Beijing melakukan militerisasi di Laut China Selatan dan mencoba mengintimidasi tetangga Asia yang mungkin ingin mengeksploitasi cadangan minyak dan gasnya yang luas.

Sedangkan China berulang kali menyatakan kemarahan terhadap aktivitas militer AS di wilayah tersebut, dengan mengatakan bahwa tindakan seperti itu tidak kondusif untuk perdamaian dan stabilitas kawasan.

Angkatan Laut AS secara teratur melakukan operasi 'kebebasan navigasi' dengan kapal-kapal yang dekat dengan beberapa pulau yang diduduki China, menegaskan kebebasan akses ke perairan internasional.

Komando Pasifik AS memperbarui janjinya untuk melanjutkan operasi di wilayah tersebut. "Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan, menunjukkan tekad melalui kehadiran operasional kami di seluruh kawasan," kata Komando Pasifik.

 

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement