National League for Democracy (NLD) yang dipimpin Suu Kyi memenangkan 83 persen kursi yang tersedia dalam pemilihan 8 November. Itu dianggap banyak orang sebagai referendum terhadap pemerintahan sipil Suu Kyi.
Pemilu itu adalah pemilu kedua sejak berakhirnya kekuasaan militer pada 2011. Namun demikian militer membantah hasil pemilu November tahun lalu. Militer pun mengajukan pengaduan ke Mahkamah Agung terhadap presiden dan ketua komisi pemilihan.
Komisi pemilihan menolak tuduhan tersebut. Militer Myanmar mengatakan pada Senin (1/2) bahwa mereka telah melakukan penahanan sebagai tanggapan atas kecurangan pemilu.
sumber : Reuters
Advertisement