Kamis 04 Feb 2021 08:52 WIB

Ini Kehebatan Roket Canggih Iran Jenis Baru, Zolzanah

Roket pembawa satelit ini dilaporkan bisa membawa hulu ledak nuklir.

Roket (ilustrasi)
Foto:

 Inbar mengatakan, menggunakan propelan padat juga penting, sebab itu berarti waktu yang dibutuhkan untuk meluncurkan dan mempersiapkan peluncurannya menjadi minimal. Ada pertanyaan tentang jenis transporter erector launcher (TEL) yang dapat dipindahkan. Iran di masa lalu telah memamerkan TEL dengan berbagai ukuran.

Iran juga memiliki program roket yang ekstensif dan banyak rudal jarak jauh dan presisi yang meliputi Shahab 3, Sejjil, Ghadr, Fateh 110, dan Qiam. Iran juga menunjukkan untuk pertama kalinya beberapa rendering resmi kendaraan peluncuran yang akan jauh lebih besar dan lebih berat.

Menurut Inbar, Republik Islam juga memiliki rencana untuk memproduksi kendaraan peluncur satelit seberat 2,5 ton. Iran meluncurkan satelit militer tahun lalu dan mungkin mencoba menempatkan satelit lain ke orbit geosynchronous di masa depan.

"Kami harus menunggu dan melihat tren masa depan, karena Iran telah menjadi lebih maju di bidang propulsi padat, misalnya, nozel yang dapat dikemudikan dan digerakkan serta material komposit," ujarnya.

Inbar juga menunjukkan bahwa AS tidak menyebutkan uji coba Iran baru-baru ini. Dia membandingkannya dengan bagaimana AS sering mengkritik uji coba rudal besar di Korea Utara. Korea Utara dikabarkan bekerja sama dengan Iran dalam teknologi roket dan baru-baru ini mengungkapkan megamisilnya sendiri.

Inbar mencatat bahwa banyak rudal besar Rusia dan Korea Utara berbahan bakar cair. Roket yang ditujukan ke luar angkasa memiliki bahan bakar cair. Bahan bakar cair menjadi lebih efisien dalam beberapa tahun terakhir. Negara-negara seperti Ukraina dan China juga memiliki keahlian dalam jenis mesin roket ini.

"Hari ini, Anda melihat transisi jarak menengah di Korea Utara dari cair ke padat karena keuntungan operasional; Anda bisa meluncurkannya tanpa persiapan dan melakukan salvo, jadi trennya bergerak ke dua arah, tergantung tujuan misilnya," jelas Inbar.

Semisal rudal generasi baru Cina yang memiliki daya penggerak yang kokoh. Namun, masih harus dilihat apa yang terjadi selanjutnya dengan program rudal Iran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement