Rabu 24 Feb 2021 14:30 WIB

Pembelot Korut Ini Tembus Perbatasan tanpa Terdeteksi

Pembelot Korut itu sempat beberapa kali terlihat di CCTV, tapi tetap lolos.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Perbatasan Korut dan Korsel, tampak di belakang turis Amerika terlihat berdiri di area perbatasan Korea Selatan
Foto:

Investigasi atas insiden tersebut mengidentifikasikan sebagai kesalahan teknis. Sementara penjaga kedua di pos militer mengaku diganggu oleh panggilan telepon. Rasa malu militer diperparah ketika mereka bahkan tidak mengetahui tentang terowongan drainase yang dilewati pelarian selama upaya kabur dari Korut. Pria itu dilaporkan mengatakan ingin membelot.

Dia mengaku melakukan perjalanan berbahaya di kedalaman musim dingin, dan menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana dia bertahan begitu lama di perairan yang beku. JCS mengatakan dia telah mengenakan jaket empuk di dalam pakaian selam-nya, dan bahwa pasang surut akan menguntungkannya.

Pejabat menolak menyebutkan namanya. Namun mengidentifikasi dia hanya sebagai pekerja perikanan berusia 20-an. Laporan mengatakan, dia mungkin mencoba untuk menyerahkan dirinya kepada warga sipil Korsel, takut penjaga perbatasan akan segera memaksanya untuk kembali ke Utara.

Militer Korsel sudah beberapa kali menghadapi kritik atas pelanggaran keamanan setelah seorang warga sipil Korut menghindari penangkapan selama berjam-jam setelah melintasi pagar kawat berduri November lalu. Pembelot itu ditangkap setelah peralatan pengintai melihatnya di dekat Kota Goseong di ujung timur DMZ, sebidang tanah sepanjang 248 kilometer yang dipenuhi ranjau yang telah memisahkan kedua Korea sejak akhir perang 1950-53.

Pada 2019, empat warga Korut melintasi perbatasan laut tanpa terdeteksi dengan perahu kayu sebelum tiba di pelabuhan di pantai timur Korsel. Hanya segelintir dari 31 ribu warga Korut yang membelot ke Selatan yang melakukannya melalui DMZ dijaga ketat. Sebagian besar melarikan diri melalui perbatasan panjang Korut dengan Cina dan tiba di Korsel melalui negara ketiga, seringkali Thailand.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement