Senin 01 Mar 2021 04:13 WIB

Empat Warga Terbunuh dalam Demonstrasi di Myanmar

Polisi Myanmar menembak warga yang berdemonstrasi menentang kudeta militer

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nur Aini
 Petugas polisi anti huru hara maju ke depan pengunjuk rasa pro-demokrasi selama unjuk rasa menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, 27 Februari 2021.
Foto:

Kudeta oleh militer itu telah menarik ratusan ribu orang turun ke jalan juga memicu kecaman dari negara-negara Barat.

“Myanmar seperti medan perang,” kata Kardinal Katolik pertama Myanmar, Charles Maung Bo seperti dilansir dari Channel News Asia pada Ahad (28/2).

Pekan lalu, pemimpin Junta Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan bahwa pihak berwenang menggunakan kekuatan minimal untuk menangani protes. Namun demikian, setidaknya lima pengunjuk rasa tewas dalam kekacauan itu. Tentara mengatakan seorang polisi juga telah tewas.

Tindakan keras tersebut tampaknya menunjukkan tekad militer untuk memaksakan otoritasnya dalam menghadapi aksi protes yang meluas, tidak hanya di jalanan tetapi lebih luas lagi di berbagai bidang seperti layanan sipil, pemerintahan kota, peradilan, sektor pendidikan dan kesehatan, serta media.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement