Venezuela telah berada di tengah kekacauan politik dalam waktu lama. Kondisi itu semakin meningkat pada 2019 setelah Juan Guaido, kepala Majelis Nasional Venezuela yang berpihak pada oposisi menyatakan dirinya sebagai presiden sementara negara itu, dalam upaya untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro yang saat itu baru saja terpilih kembali.
Hampir dua tahun, Venezuela telah menghadapi sanksi berat dari AS. Di antaranya adalah pembekuan aset pemerintah negara Amerika Selatan itu, hingga aktivitas bank sentral, dan penghentian ekspor minyak mentah.
Jauh sebelumnya, sekitar tujuh tahun lalu, AS bersama sejumlah negara Uni Eropa juga telah memberlakukan sanksi di bidang industri minyak terhadap Venezuela. Selain itu, sanksi juga mencakup bidang perekonomian utama negara itu, seperti pertambangan emas, yang membuat hiperinflasi telah terjadi.
Pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) juga semakin memperburuk situasi di Venezuela. Setidaknya pada 2020, hampir 75 persen warga di Ibu Kota Caracas mengatakan tidak dapat membeli makanan dan kebutuhan pokok lainnya.