Rabu 24 Mar 2021 08:19 WIB

Kim Jong-un dan Xi Jinping Bertukar Pesan

China dan Korut memperkuat aliansinya di tengah bayang-bayang AS.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un.
Foto:

AS perkuat sekutu

Pertukaran pesan antara Kim dan Xi terjadi ketika pemerintahan Presiden AS Joe Biden meningkatkan upaya diplomatik untuk memperkuat kerja sama dengan sekutu Asia, Korsel, dan Jepang buat menangani ancaman nuklir Korut dan pengaruh regional China yang semakin meningkat. Sebelumnya, pejabat tinggi AS dan Cina melakukan pertemuan di Anchorage, Alaska untuk pertama kalinya sejak Biden menjabat sebagai presiden.

Pembicaraan di Alaska dinilai tidak memberikan hasil yang signifikan karena AS dan China saling melontarkan kritik atas kebijakan masing-masing negara. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan melakukan pertemuan perdana dengan diplomat top China Yang Jiechi dan Anggota Dewan Negara Wang Yi di Anchorage.

Anggota delegasi China meninggalkan hotel tempat pertemuan tanpa berbicara dengan wartawan usai pertemuan. Namun, Yang berbicara kepada jaringan televisi Cina, CGTN bahwa diskusi berjalan sangat konstruktif. Sebelum melakukan pertemuan di Anchorage, Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin melakukan perjalanan ke Jepang dan Korsel untuk melakukan pembicaraan yang berfokus pada Korut dan China.

Direktur Studi Korut di Institut Sejong Korsel, Cheoung Seong-chang mengatakan, pesan Kim kepada Xi merupakan tanggapan atas kunjungan Blinken dan Lloyd minggu lalu ke Jepang dan Korsel. Ini menandakan dimulainya upaya pemerintahan Biden untuk menciptakan pendekatan terkoordinasi dengan sekutunya terkait Korut.

Cheong mengatakan, Xi tidak secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap rencana Kim untuk memperluas kemampuan nuklir Korut. Namun sebaliknya, Xi menekankan stabilitas regional. Cheong mengatakan, Cina telah menganjurkan "pendekatan dua jalur" untuk masalah ini, di mana AS akan menawarkan jaminan keamanan kepada Korut. Sebagai gantinya Pyongyang meninggalkan program senjata nuklirnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement