Ahad 25 Apr 2021 16:36 WIB

Uni Eropa Sebut Kapal China Bahayakan Perdamaian LCS

China menolak tuduhan Uni Eropa bahwa kapalnya membahayakan perdamaian

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Suasana laut China selatan (ilustrasi)
Foto:

China pun menegaskan kedaulatan, hak, dan kepentingan mereka di LCS terbentuk dalam perjalanan sejarah panjang dan konsisten dengan hukum internasional. Oleh sebab itu, keputusan arbitrase 2016 batal demi hukum. “LCS seharusnya tidak menjadi alat bagi negara-negara tertentu untuk menahan dan menekan China, apalagi menjadi ajang pergulatan untuk persaingan kekuatan besar,” kata Misi China untuk Uni Eropa.

Pada Jumat (23/4), Filipina memprotes China karena gagal menarik kapal-kapal miliknya dari Whitsun Reef yang dipersengketakan. Manila meyakini kapal-kapal tersebut diawaki milisi maritim dan mengancam. Filipina menyebut Whitsun Reef sebagai Julian Felipe Reef.

China diketahui mengeklaim sekitar 80 persen wilayah LCS sebagai bagian dari teritorialnya. Klaim itu ditentang sejumlah negara ASEAN, yakni Filipina, Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam, dan Vietnam. Hal itu karena klaim Beijing bersinggungan, bahkan menabrak zona ekonomi eksklusif negara-negara terkait. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement