Senin 03 May 2021 03:35 WIB

Covid-19 Renggut Ribuan Nyawa di India dalam Sehari

India telah mencatat lebih dari 19 juta kasus Covid-19, nomor dua setelah AS.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Nora Azizah
India telah mencatat lebih dari 19 juta kasus Covid-19, nomor dua setelah AS.
Foto:

Apa Yang Dilakukan Negara Lain Untuk Membantu?

Negara-negara di seluruh dunia telah mengirimkan banyak pasokan medis darurat. Hingga Kamis, 40 negara telah mengirimkan bantuan.

Pesawat pertama dari beberapa pesawat dari AS yang membawa tabung oksigen, masker dan tes diagnostik cepat tiba di Delhi pada Jumat lalu.

"Ikatan antara demokrasi tertua yang terbesar terus diperkuat," kata Kementerian Kesehatan India dalam cuitannya.

AS sebelumnya telah dikritik karena memberlakukan larangan pengiriman bahan mentah untuk vaksin ke luar negeri, yang membatasi kemampuan India untuk membuat lebih banyak suntikan AstraZeneca. Langkah itu dicabut minggu lalu.

Sebuah pesawat militer Jerman dengan 120 ventilator mencapai India pada Sabtu. Sementara Inggris juga telah mengirimkan ratusan peralatan medis.

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengatakan kepada Andrew Marr Show dari BBC pada Ahad bahwa dia akan selalu melihat dengan sangat hati-hati setiap permintaan untuk membantu saat India menangani rekor lonjakan kasus Covid-19.

Raab ditanya apakah Inggris harus menghentikan vaksinasi untuk orang-orang yang lebih muda dan tidak terlalu rentan agar bisa mengirim dosis vaksin ke luar negeri, Raab mengatakan dia belum menerima permintaan apapun dari India tentang masalah khusus itu.

Mengapa India Tidak Sepenuhnya Lakukan Penguncian?

Pemerintah pusat enggan memberlakukan penguncian nasional, yang oleh perdana menteri disebut sebagai upaya terakhir. Para pemimpin senior mengkhawatirkan dampak ekonomi, setelah penguncian tahun lalu membuat produksi India turun dengan rekor 24 persen pada April-Juni dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Penguncian nasional selama 68 hari tahun lalu membuat jutaan pekerja migran India melakukan perjalanan yang sulit kembali ke desa asal mereka, setelah mereka menganggur dan kehabisan uang.

Masyarakat miskin, terutama anak-anak yang kurang gizi dan ibu hamil yang bergantung pada program pemerintah, mengalami kesulitan untuk mengakses manfaat. Program imunisasi dihentikan, dan mereka yang menderita penyakit serius berjuang untuk mengakses layanan kesehatan yang penting.

Tetapi beberapa negara bagian dan teritori persatuan memang memberlakukan pembatasan.

Odisha adalah yang terakhir mengumumkan penguncian selama dua minggu, bergabung dengan Delhi, Maharashtra, Karnataka, dan Benggala Barat yang terpukul parah oleh Covid-19.

Negara bagian lain, termasuk Uttar Pradesh yang padat penduduk, memberlakukan jam malam atau penutupan akhir pekan.

Surat kabar Indian Express melaporkan bahwa satuan tugas Covid-19 India, yang menasihati pemerintah, sedang mendorong penguncian nasional untuk membantu menundukkan gelombang kedua Covid-19 yang menghancurkan. Dr Anthony Fauci, ahli penyakit menular terkemuka AS, mengatakan pada Sabtu bahwa penutupan segera selama beberapa minggu dapat memutus rantai penularan di India.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement