Rabu 05 May 2021 12:41 WIB

Mengapa Selandia Baru tak Mau Mengecam China?

Selandia Baru tidak mengikuti jejak negara Aliansi Five Eyes lainnya yang kecam China

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
 Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.
Foto:

Pada Mei 2020, aliansi setuju untuk memperluas perannya dari keamanan dan intelijen menjadi sikap lebih publik tentang penghormatan terhadap hak asasi manusia dan demokrasi.

Pada November, aliansi tersebut mengkritik pemerintah China karena menghambat demokrasi di Hong Kong ketika Beijing memperkenalkan undang-undang baru yang mendiskualifikasi legislator terpilih di bekas koloni Inggris itu. Seorang juru bicara pemerintah China bereaksi dengan marah, mengejek aliansi Five Eyes.

Kini, enam bulan kemudian, keluarnya Selandia Baru dari garis kecaman terhadap China berarti bahwa peran baru Five Eyes yang diperluas tampaknya terhenti. Ini mendorong beberapa orang untuk mempertanyakan apakah aliansi itu dalam masalah.

Sejauh ini, mayoritas intelijen yang dibagikan dalam aliansi tersebut berasal dari Washington. Kontributor terbesar berikutnya adalah Inggris, dengan masukan dari GCHQ, MI6 dan MI5. Kontribusi yang jauh lebih kecil dibuat oleh Kanada dan Australia.

Mengenai Selandia Baru, tinjauan intelijen yang dilakukan pada 2017 menemukan bahwa untuk setiap 99 keping intelijen yang diterima melalui aliansi, itu hanya berkontribusi satu. Jadi, Selandia Baru jelas akan mengalami banyak kerugian jika pergi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement