Jumat 11 Jun 2021 06:56 WIB

Pria Penampar Macron Dipenjara Empat Bulan

Pelaku sebelumnya mempertimbangkan ingin melempar telur atau krim tart pada Macron.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Pria Penampar Macron Dipenjara Empat Bulan. Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Foto:

Macron mengabaikan serangan itu. Ia menyebutnya sebagai peristiwa yang terisolasi dan dia berjanji terus bertemu para pemilih meskipun ada kekhawatiran akan keamanan pribadinya.

Ditanya tentang hal itu lagi selama wawancara pada Kamis, dia menyebutnya sebagai tindakan bodoh, kekerasan dan menyarankan itu adalah konsekuensi dari dampak buruk yang ditemukan di media sosial. “Anda terbiasa dengan kebencian di media sosial yang menjadi normal. Dan, kemudian ketika Anda bertatap muka dengan seseorang, Anda berpikir itu adalah hal yang sama. Itu tidak bisa diterima," katanya.

Para pemimpin di seluruh spektrum politik telah bersatu mengutuk tamparan itu, dengan banyak yang melihatnya sebagai gejala dari iklim politik tinggi. Termasuk menurunnya standar debat publik hanya beberapa minggu dari pemilihan daerah dan 10 bulan dari pemilihan presiden.

“Iklim politik berubah menjadi cuka. Ini berbahaya jika terus terjadi," kata anggota parlemen kiri senior dan kandidat pemilihan regional Clementine Autain kepada France Info.

Yang lain melihat serangan itu sebagai tanda bagaimana Macron, mantan bankir investasi reformis, terus mengilhami penolakan mendalam dari banyak orang Prancis. Kepresidenannya diguncang oleh protes rompi kuning antipemerintah pada 2018-2019. Sebagian lainnya didorong oleh reformasi ekonominya serta kepribadiannya yang kasar.

Macron yang peringkat pribadinya telah meningkat baru-baru ini, diperkirakan akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua tahun depan. Jajak pendapat menunjukkan dia memegang keunggulan tipis atas saingan utamanya, pemimpin sayap kanan Marine Le Pen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement