"Kami dengan cermat mengikuti tindakan provokatif dan agresif oleh para perampas kekuasaan dan pemimpin mereka di Yerusalem dan Masjid Al Aqsa. Kami memperingatkan agar tidak melukai Al Aqsa dan memberi hormat kepada para pembelanya yang bebas di Yerusalem," ujar sayap militer Hamas.
Pawai Bendera dilakukan untuk merayakan penaklukan Yerusalem Timur oleh pasukan pendudukan Zionis pada 1967. Dalam pawai tersebut, para anggota sayap kanan akan meneriakkan "kematian bagi orang Arab" dan menyanyikan lagu rasialis serta lagu-lagu yang sangat ofensif.
Sebelumnya, Pawai Bendera dijadwalkan pada Hari Yerusalem bulan lalu. Namun, pawai telah dialihkan karena meningkatnya ketegangan yang dipicu upaya Israel mengusir secara paksa keluarga Palestina di lingkungan Syekh Jarrah dan penyerbuan Masjid Al Aqsa selama bulan Ramadhan.
Penyelenggara pawai, yang mencakup sejumlah kelompok ultra-nasionalis sayap kanan, memutuskan membatalkan acara pawai. Pembatalan dilakukan setelah mereka tidak diizinkan melakukan pawai dengan rute yang melalui wilayah Muslim karena masalah keamanan.