Meskipun ada kesepakatan damai dengan pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) pada 2016, militer Kolombia terus memerangi Tentara Pembebasan Nasional (ELN), geng kriminal dan mantan anggota FARC yang menolak kesepakatan tersebut. Kelompok ELN, FARC, dan geng kriminal berada di provinsi Norte de Santander yang menjadi markas operasi Brigade ke-30.
"Hipotesis awal adalah bahwa ELN berada di balik tindakan keji ini. Juga sedang diselidiki adalah keterlibatan pembangkang FARC," kata Molano.
Pemerintah menyalahkan FARC atas serangan bom mobil yang melukai lebih dari 40 orang, pada Maret di provinsi Cauca. Serangan bom mobil ELN 2019 di akademi kepolisian Bogota menewaskan 22 orang dan mengakhiri pembicaraan damai antara kelompok itu dan pemerintah.