Selasa 29 Jun 2021 11:54 WIB

Penyintas Sekolah Asrama: Kanada Dapat Didakwa atas Genosida

139 sekolah asrama di Kanada dibuka untuk mengumpulkan anak-anak pribumi

Red: Nur Aini
Seorang penyintas sekolah asrama di Kanada mendesak keadilan bagi semua anak.

Mengaku tidak melihat kuburan selama waktu di sekolah, Henry mengatakan selalu ada pembicaraan tentang kuburan tak bertanda di sebuah peternakan yang terletak di belakang sekolah.

“Kami masih menuntut agar daerah ini diperiksa dengan radar penembus tanah. Semua halaman di sini dan semua sekolah di Kanada,” ujar dia, seraya menambahkan bahwa jenazah semua anak itu harus didaftarkan dan upacara pemakaman harus diadakan untuk masing-masing dari mereka sesuai dengan keyakinan mereka.

Mendesak keadilan bagi semua anak, Henry mengatakan sekolah-sekolah itu seperti penjara bagi anak-anak. “Kami tidak melakukan kejahatan. Kami hanya penduduk asli. Kurasa itu kejahatan kami,” tutur dia.

Dia mengatakan bahwa setelah semua kuburan tak bertanda terdeteksi dan pemakaman mereka dilakukan, Kanada dapat didakwa dengan genosida, serta mencatat bahwa seseorang harus membayar tragedi yang dialami anak-anak itu di sekolah asrama.

Henry menekankan bahwa meminta maaf saja tidak cukup.

'Kanada bantai anak-anak kami di sekolah asrama’

Jacquline House, anggota lain dari komunitas adat Six Nations, mengatakan dia masuk ke sekolah asrama untuk beribadah.

Berbicara kepada Anadolu Agency, House mengatakan ayahnya juga ditahan di sana dan dia sangat tersentuh oleh berita terbaru tentang kuburan tak bertanda yang ditemukan di British Columbia dan Saskatchewan.

Dia mengatakan bahwa setelah tinggal di sekolah itu selama bertahun-tahun, ayahnya sekarang tidak dapat berbicara dalam bahasanya sendiri dan anak-anak di sana dicuci otak.

Menekankan itu sebagai tindakan genosida, House mengatakan sekolah asrama di Kanada membantai anak-anak pribumi. Dia mendesak agar para pelaku mempertanggungjawabkan kejahatan mereka.

Sekolah asrama India didirikan oleh pemerintah Kanada mulai tahun 1820-an dan anak-anak First Nations diambil dari orang tua mereka, kadang-kadang dengan paksa, dan harus pergi ke sekolah dan budaya mereka dihilangkan.

Anak-anak First Nations dipaksa masuk sekolah-sekolah Kristen yang didanai negara sebagai bagian dari program untuk mengasimilasikan mereka ke dalam masyarakat Kanada.

First Nations adalah masyarakat adat yang dominan di Kanada terdiri dari 600 suku Pribumi yang menempati Kanada sebelum penduduk Eropa datang. Sekitar 150.000 anak bersekolah di 139 sekolah asrama, di mana mereka sering mengalami kekerasan fisik, psikologis, dan seksual.

Warga Kanada dihebohkan oleh penemuan hampir 1.000 kuburan tak bertanda pada bulan Juni di bekas lokasi sekolah di British Columbia dan Saskatchewan. Tujuan pendirian sekolah tersebut adalah untuk menghilangkan budaya asli dan menanamkan budaya kulit putih pada anak-anak. Sekitar 4.000 anak meninggal dan dikuburkan, terkadang tanpa penanda kuburan, dan keluarga mereka tidak diberitahu apa yang terjadi pada mereka.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/penyintas-sekolah-asrama-kanada-sebut-negaranya-dapat-didakwa-atas-genosida/2288314
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement