Sementara banyak yang memuji gerakan bendera putih sebagai pertunjukan persatuan dan solidaritas, tidak semua setuju dengan cara tersebut. Seorang anggota parlemen dari partai Islam, yang merupakan bagian dari koalisi yang berkuasa, menarik kemarahan publik.
Politikus ini menyuruh orang-orang untuk berdoa kepada Tuhan daripada mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah. Sedangkan seorang kepala menteri negara bagian mengecam kampanye tersebut sebagai propaganda melawan pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
Pakar Asia di Australia University of Tasmania, James Chin, mengatakan gerakan bendera putih dapat memicu kemarahan publik atas anggapan ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola krisis. "Kampanye bendera putih tidak diragukan lagi akan digunakan sebagai senjata politik utama untuk menunjukkan bahwa pemerintah gagal besar-besaran," katanya.
Ribuan orang kehilangan pekerjaan sejak Malaysia memberlakukan berbagai pembatasan pergerakan, termasuk keadaan darurat virus corona yang telah menangguhkan Parlemen sejak Januari. Karantina nasional yang ketat yang diberlakukan pada 1 Juni adalah yang kedua dalam lebih dari setahun.
Kasus virus corona di Malaysia telah melonjak menjadi lebih dari 778.000 kasus, hampir tujuh kali lipat dari keseluruhan tahun lalu, dengan lebih dari 5.400 kematian.