REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Meskipun koperasi tidak memberikan keberhasilan yang luar biasa di banyak bagian dunia, tetapi ada pelajaran bagi komunitas koperasi untuk belajar dari provinsi Maharashtra di bagian barat India.
Provinsi yang juga menampung ibu kota komersial negara itu, Mumbai, memiliki lebih dari 300.000 koperasi terdaftar, mengendalikan simpanan lebih dari 2.000 miliar rupee (27 miliar dolar AS atau sekitar Rp 391,5 triliun). Selain membantu perekonomian, koperasi di wilayah juga memainkan peran penting untuk memilih siapa yang memerintah negara bagian itu.
Berbicara kepada Anadolu Agency, Raju Shetty, pendiri Swabhimani Shetkari Sangathan, serikat petani, mengatakan koperasi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat.
“Koperasi sangat kuat di Maharashtra. Pabrik gula terbaik hanya disediakan oleh koperasi. Industri susu terbaik juga dari kooperasi. Ada semangat kerja sama dalam darah orang-orang Maharashtra,” kata dia.
Menjelaskan cara kerja koperasi, kata dia, sebanyak 25-50 petani kecil berkumpul untuk membentuk masyarakat koperasi dan kemudian memasarkan berbagai produk seperti tomat, bawang, dan lain-lain bersama-sama. Di tingkat provinsi, bank, susu, gula, dan pabrik pemintalan, semuanya bekerja sebagai anggota koperasi.
“Kami memiliki banyak sungai yang mengalir sepanjang tahun. Tapi petani tidak bisa menggunakan air sungai untuk mengairi sawahnya karena jaraknya bisa 8-10 kilometer dari ladang mereka. Sekitar 400-500 petani berkumpul di bawah koperasi dan berkontribusi untuk memasang pipa untuk membawa air ke ladang mereka, ”kata Shetty.
Dia mengatakan dengan cara yang sama para petani penghasil susu berkumpul dengan tujuan mengumpulkan sekitar 2.000 liter susu yang akan dipasok ke pabrik pengolahan susu untuk dijual di kota-kota. Cara seperti ini telah membantu koperasi menyebarkan jaringannya di seluruh negara bagian, sekaligus memiliki pengaruh politik.