Laporan tersebut adalah yang pertama mengungkapkan bahwa perusahaan berkolaborasi dengan Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA) untuk mengembangkan dan meningkatkan tes yang dilakukan di awal kehamilan serta ruang lingkup penyimpanan dan analisis data. Sementara itu, BGI mengatakan, pihaknya tidak pernah diminta memberi data dari Nifty kepada otoritas China untuk tujuan keamanan atau pertahanan nasional.
Pusat Kontra Intelijen dan Keamanan Nasional AS, yang sebelumnya telah memperingatkan tentang perusahaan China yang mengumpulkan data kesehatan, mengatakan bahwa perempuan yang mengikuti tes Nifty di luar negeri harus memerhatikan kebijakan privasi yang memungkinkan data dibagikan dengan badan keamanan Cina.
Perangkat pengujian prenatal non-invasif yang dipasarkan oleh perusahaan biotek Negeri Tirai Bambu memiliki fungsi medis yang penting, tetapi mereka juga dapat menyediakan mekanisme lain bagi negara itu.
Kementerian Luar Negeri Cina memberi tanggapen bahwa laporan yang ada mencerminkan tuduhan dan fitnah tidak berdasar dari AS. Pihaknya menyebut banyak perusahaan lain yang menjual tes kehamilan menggunakan kembali data pengguna untuk penelitian