Sabtu 10 Jul 2021 12:59 WIB

Haiti Minta Bantuan Keamanan dari AS dan PBB

Haiti khawatir dengan keamanan nasional usai tentara bayaran bunuh Presiden Moise.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
 Tentara Republik Dominika menjaga perbatasan dengan Haiti di Jimani, Republik Dominika, Kamis, 8 Juli 2021. Presiden Dominika Luís Abinader memerintahkan penutupan perbatasan pada hari Rabu, setelah pemerintah Haiti melaporkan bahwa tim pria bersenjata telah membunuh Presiden Jovenel Moïse.
Foto:

Dua orang Haiti-Amerika diidentifikasi sebagai James Solages, berusia 35 tahun dan Joseph Vincent berusia 55 tahun. Keduanya berasal dari Florida. Tujuh belas orang termasuk Solages dan Vincent ditangkap usai baku tembak antara pihak berwenang Haiti dengan para tentara bayaran di Petionville.

Polisi Haiti mengatakan tiga orang tewas dan delapan lainnya masih buron. Pihak berwenang sedang berburu otak dari operasi pembunuhan ini.

Seorang hakim penyidik kasus ini mengatakan Moise ditemukan bersimbah darah di dalam kamar tidurnya. Pintu depan rumahnya didobrak, sementara kamar-kamar lain diacak-acak. "Tubuhnya penuh dengan peluru, ada banyak darah di jenazah dan tangga," kata hakim tribunal Petionville Carl Henry Destin.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement