Ahad 08 Aug 2021 12:49 WIB

Keluarga Presiden Haiti Menanti Titik Terang Pembunuhan

Pembunuhan Jovenel Moise juga melibatkan pengawal presiden Haiti

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
 Seorang pria menyentuh potret mendiang Presiden Haiti Jovenel Moïse di luar Katedral tempat upacara peringatan untuknya berlangsung di Cap-Haitien, Haiti, Kamis, 22 Juli 2021. Moïse dibunuh di rumahnya pada 7 Juli.
Foto:

Presiden Kolombia Ivan Duque mengatakan, banyak mantan tentara Kolombia yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Moise pergi. Mereka pergi ke Haiti untuk bekerja sebagai pengawal, tetapi mantan tentara Kolombia yang lainnya mengetahui bahwa sebuah tindam kejahatan sedang direncanakan.

Pihak berwenang Haiti mengatakan Moise ditembak mati di rumahnya pada 7 Juli oleh sekelompok pembunuh termasuk 26 warga Kolombia dan dua warga Amerika Haiti.  Delapan belas warga Kolombia telah ditahan dan tiga lainnya dibunuh oleh polisi dalam baku tembak.

"Ada kelompok besar yang dibawa untuk misi perlindungan, tetapi di dalam kelompok itu, ada kelompok yang lebih kecil, yaitu mereka yang tampaknya memiliki pengetahuan rinci tentang apa yang akan menjadi operasi kriminal," kata Presiden Duque kepada La FM  radio. "Apakah itu memaafkan anggota grup lainnya? Sayangnya tidak, karena mereka juga berpartisipasi dalam situasi tersebut," ujarnya.

Juru bicara Pentagon Ken Hoffman mengatakan, sebagian kecil mantan tentara Kolombia yang ditahan telah menerima pelatihan militer AS, saat masih bertugas sebagai anggota militer aktif. Kolombia adalah salah satu mitra militer AS terkuat di Amerika Latin. Kolombia menerima bantuan keamanan senilai miliaran dolar, dan pelatihan yang difokuskan untuk melawan kelompok Marxis yang didanai oleh perdagangan narkoba, pemerasan dan penculikan.

"Tuduhan dapat diajukan di Amerika Serikat terhadap mereka yang membunuh Moise," kata seorang pejabat senior pemerintah AS. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement