Jumat 27 Aug 2021 01:15 WIB

Prancis Setop Evakuasi Warga dari Afghanistan

Ribuan orang berusaha melarikan diri sejak Taliban mengambilalih Afghanistan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
 Dalam gambar yang disediakan oleh Angkatan Darat AS, penerjun payung yang ditugaskan ke Tim Tempur Brigade 1, Divisi Lintas Udara ke-82 memantau keamanan selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan pada Rabu, 25 Agustus 2021.
Foto:

Presiden AS Joe Biden menegaskan bahwa, tidak akan ada perpanjangan batas waktu evakuasi. Biden bersikeras, risiko serangan teror terlalu besar apabila menyetujui seruan dari para pemimpin G-7 untuk memperpanjang tenggat waktu evakuasi.

Terlebih, Taliban sudah menekankan bahwa mereka tidak ingin ada perpanjangan waktu dalam proses evakuasi. Inggris dan sekutu lainnya telah mendesak Biden untuk memperpanjang tenggat waktu penarikan pasukan dan proses evakuasi.   “Kami akan terus berjalan sampai saat terakhir yang kami bisa,” kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Johnson secara terbuka melobi untuk memperpanjang tenggat waktu evakuasi. Johnson mengakui dia tidak dapat mempengaruhi Biden untuk memperpanjang kehadiran militer AS dalam proses evakuasi di Kabul.

"Anda telah mendengar apa yang dikatakan presiden Amerika Serikat, Anda telah mendengar apa yang dikatakan Taliban,” kata Johnson.

Seorang pejabat senior Prancis yang berbicara secara anonim mengatakan, Presiden Emmanuel Macron telah mendorong untuk memperpanjang tenggat waktu evakuasi. Namun Prancis menyesuaikan dengan keputusan AS.

Baca juga: Menjaga Kesehatan Batin Saat Isolasi Mandiri

Ada kekecewaan dari para pemimpin G7 bahwa Biden tidak dapat memperpanjang operasi militer AS di bandara Kabul. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, negara Barat tidak dapat mengevakuasi warganya tanpa bantuan AS.

"Saya ingin menekankan lagi bahwa tentu saja Amerika Serikat memiliki kepemimpinan di sini. Tanpa Amerika Serikat, kami dan negara lainnya tidak dapat melanjutkan misi evakuasi," kata Merkel.

Dalam sebuah pernyataan, para pemimpin sepakat bahwa prioritas utama adalah memastikan proses evakuasi berjalan dengan aman.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement