Kamis 09 Sep 2021 13:05 WIB

Amnesty: Pengungsi yang Kembali ke Suriah Disiksa

Kelompok HAM Amnesty menyerukan tindakan tegas dari masyarakat internasional

Red: Nur Aini
Pengungsi Suriah yang kembali ke negara mereka mengalami berbagai penyiksaan, kekerasan seksual, dan penculikan oleh pasukan rezim Bashar al-Assad.

Seseorang yang diwawancarai oleh Amnesty International mengatakan pasukan keamanan rezim menangkapnya empat hari setelah dia kembali dari Lebanon ke desanya di provinsi Homs, barat Suriah. Dia dituduh sebagai teroris dan ditahan selama lebih dari enam bulan.

“[Seorang petugas] berkata: 'Anda datang untuk menghancurkan negara dan menyelesaikan apa yang Anda mulai sebelum Anda pergi.' Saya mengatakan bahwa saya akan datang ke negara asal saya, ke desa saya. Mereka [petugas keamanan] mengatakan kepada saya bahwa saya teroris karena saya dari [desa pro-oposisi yang terkenal],” ungkap pria itu.

Laporan tersebut juga mendokumentasikan 14 kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh aparat keamanan, termasuk tujuh kasus pemerkosaan, yang dilakukan terhadap lima perempuan, seorang remaja laki-laki, dan seorang gadis kecil.

Seorang perempuan dan putrinya yang berusia lima tahun diperkosa oleh seorang perwira intelijen di ruang interogasi di perbatasan Lebanon, kata laporan itu. Petugas intelijen memperkosa perempuan lain yang kembali dari Lebanon dengan putra dan putrinya yang berusia tiga tahun di sebuah pusat penahanan. Putranya juga dilecehkan alat kelaminnya dengan sebuah benda, menurut laporan itu.

Amnesty International melakukan investigasi kasus ini dari pertengahan 2017 hingga musim semi 2021. Pelanggaran itu dilakukan terhadap pengungsi yang telah kembali dari Denmark, Prancis, Jerman, dan banyak negara lain di Eropa, serta Timur Tengah, tukas laporan itu.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/amnesty-international-pengungsi-yang-kembali-ke-suriah-disiksa-dan-diperkosa-pasukan-rezim/2359144
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement