Rabu 15 Sep 2021 22:45 WIB

Perdagangan Pakistan-Afghanistan Naik Usai Taliban Berkuasa

Jubir Taliban mengumumkan bahwa aktivitas bisnis dilanjutkan di seluruh negeri

Red: Nur Aini
Eksportir dari Pakistan kembali memasok barang-barang ke Afghanistan setelah ketidakpastian melanda Kabul selama sebulan terakhir.

Seorang pejabat bea cukai Pakistan di perbatasan Torkham, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan aktivitas perdagangan telah meningkat dalam beberapa hari terakhir.

"Sejak awal Agustus, kami mengamati bahwa sebagian besar truk kembali ke Afghanistan dengan muatan kosong, tetapi sekarang mereka juga mengambil barang dari Pakistan," ujar dia.

Menurut dia, jumlah truk yang menyeberang meningkat dari kisaran 100-150 menjadi 300 -400.

Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rashid Ahmed mengatakan situasi di sepanjang perbatasan pada 19 Agustus tergolong "normal" dan kegiatan perdagangan telah meningkat. Data bea cukai Pakistan menunjukkan jumlah truk yang bergerak melintasi semua titik perbatasan mencapai 1.123 pada 17 Agustus, meningkat dari 475 pada 15 Agustus.

Selama satu dekade terakhir, volume perdagangan antara Pakistan dan Afghanistan turun dari USD1,5 - USD2 miliar menjadi USD754 juta pada 2020, karena ketegangan hubungan antara bekas pemerintah Kabul dan Islamabad.

Namun, volume perdagangan menunjukkan sedikit peningkatan pada periode April - Juli 2021 menjadi USD869 juta setelah Perdana Menteri Imran Khan mengunjungi Kabul November lalu.

Pengemudi puas dengan pengaturan baru

Para pengemudi truk mengatakan situasi telah berubah sejak Taliban menguasai daerah-daerah di sepanjang perbatasan Torkham, karena mereka tidak lagi membayar uang suap untuk izin lewat.

"Sebelumnya, pejabat Afghanistan di perbatasan dan di setiap pos pemeriksaan menuntut uang suap yang berkisar antara 10.000 hingga 20.000 rupee Pakistan (USD60 - USD120) untuk mengizinkan kendaraan kami masuk," kata Abdullah, seorang sopir truk dari distrik Khyber yang berbatasan dengan Afganistan.

"Sekarang, dalam 20 hari terakhir, tidak ada yang meminta saya untuk membayar apa pun di perbatasan atau pos pemeriksaan mana pun," tambah dia.

Pekan lalu, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengumumkan bahwa aktivitas bisnis dilanjutkan di seluruh negeri.

"Sekarang bisnis berlanjut dan kami ingin meyakinkan semua komunitas bisnis bahwa keamanan mereka terjamin," tegas Mujahid.

"Perdagangan bilateral kami dengan Pakistan dapat meningkat menjadi USD5 miliar, tetapi kedua pemerintah perlu menghilangkan rintangan di perbatasan dan memfasilitasi kami," QaziZai, pengusaha asal Afghanistan.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/spesial-perdagangan-pakistan-afghanistan-meningkat-setelah-taliban-berkuasa-/2365367
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement