Ahad 19 Sep 2021 09:00 WIB

Taliban Baru Izinkan Anak Laki-Laki yang Boleh Sekolah

Para siswi sekolah menengah mengaku terpukul karena belum bisa kembali ke sekolah.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Perempuan Afghanistan tengah belajar. Ketika di masa kekuasaan pertama Taliban pada 20 tahun silam mereka dilarang bersekolah.
Foto:

Beberapa pihak mengatakan, aturan baru akan mengecualikan perempuan dari pendidikan karena universitas tidak memiliki sumber daya untuk menyediakan kelas terpisah.

Sejak Taliban digulingkan dari kekuasaan pada 2001, terjadi sebuah kemajuan besar dalam meningkatkan pendaftaran pendidikan dan tingkat melek huruf di Afghanistan, terutama untuk perempuan dan anak perempuan.

Jumlah anak perempuan di sekolah dasar meningkat dari hampir nol menjadi 2,5 juta. Sementara tingkat melek huruf perempuan naik hampir dua kali lipat dalam satu dekade menjadi 30 persen.

Mantan juru bicara Kementerian Pendidikan, Nororya Nizhat, mengatakan, kebijakan pemerintahan Taliban telah menyebabkan kemunduran dalam pendidikan perempuan dan anak perempuan Afghanistan. Hal ini mengingatkan kepada tindakan Taliban ketika berkuasa di era 90-an. Ketika itu, Taliban melarang perempuan untuk bersekolah.

"Ini adalah kemunduran dalam pendidikan perempuan dan anak perempuan Afghanistan. Ini mengingatkan semua orang tentang apa yang dilakukan Taliban di tahun 90-an. Kami berakhir dengan generasi perempuan yang buta huruf dan tidak berpendidikan," ujar Nizhat.

Tak lama setelah mengambil alih kekuasaan, Taliban mengatakan hak-hak perempuan di Afghanistan akan dihormati dalam kerangka hukum Islam. Namun banyak masyarakat yang takut, kembalinya Taliban akan membatasi hak-hak anak perempuan dan perempuan.

Di bawah pemerintahan baru, para pejabat Taliban mengizinkan perempuan untuk belajar dan bekerja sesuai dengan interpretasi kelompok tersebut terhadap hukum agama Islam. Tetapi wanita pekerja telah diminta untuk tinggal di rumah sampai situasi keamanan membaik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement