Kamis 30 Sep 2021 13:40 WIB

Ketakutan dan Kemarahan di Tambang Batu Bara Turow Polandia

Polandia menolak penutupan tambang batu bara Turow.

Tambang batu bara (ilustrasi)
Foto:

Serikat pekerja siap berjuang

"Apa yang bisa kita katakan kepada penduduk Bogatynia ketika UE ingin mengambil air hangat dari 50.000 penduduk di wilayah itu, ketika UE ingin menjerumuskan mereka ke dalam kemiskinan dalam waktu semalam saja?", ujar Wojciech Ilnicki, kepala serikat pekerja Solidaritas di KWB Turow kepada DW.

"Kami tidak menginginkan UE seperti ini, kami menginginkan sebuah komunitas dan bukan hanya untuk kepentingan orang kaya."

"Tanpa pekerjaan tambang Turow, kita semua akan dihukum mati di sini" lanjutnya. "Bahkan gelombang bunuh diri tidak bisa dikesampingkan."

"Kami akan memblokir jalan raya dengan sangat efektif sehingga Jerman dan semua orang akan meminta kami untuk membuka blokir itu" kata Ilnicki, seraya menambahkan mereka juga sedang mempertimbangkan protes di markas Mahkamah Eropa (CJE) di Luksemburg .

Apakah ada jalan keluar?

"Cara untuk menyelesaikan krisis Turow adalah dengan membuat perjanjian Polandia-Ceska tentang investasi dalam infrastruktur pasokan air di Republik Ceska, untuk meminimalkan dampak tambang lignit atau batubara muda di Polandia pada keadaan air di sana," kata Robert Tomaszewski, seorang ahli energi di think tank Polityka Insight yang berbasis di Warsawa, mengatakan kepada DW.

"Namun, pembicaraan di jalur Warsawa-Praha yang dimulai pada bulan Juni, tidak berakhir dengan kompromi. Ceska tidak terburu-buru, karena mereka tahu bahwa waktu ada di pihak mereka, dan Polandia yang terjepit secara finansial harus setuju untuk konsesi lebih lanjut," tambahnya.

Tomaszewski mengatakan terobosan bisa datang setelah pemilihan umum parlemen Ceska yang dijadwalkan pada 8 dan 9 Oktober. "Tetapi tidak bisa dipastikan pemerintah baru - mungkin akan dipimpin kembali oleh Andrej Babis akan tertarik untuk menyelesaikan krisis."

Turow akan tetap menjadi pembangkit listrik paling mahal di Benua Eropa, yang menggunakan lignit dan dengan uang dari anggaran negara Polandia, tambahnya.

"Eskalasi konflik hanya akan memperkuat retorika anti-Eropa dari blok Polandia Bersatu (Solidarna Polska) yang berpendapat, mempertahankan penggunaan batu bara lebih menguntungkan daripada bergabung dengan UE. Naiknya harga energi mungkin membuat warga Polandia percaya" pungkasnya. 

 

 

 

sumber: https://www.dw.com/id/ketakutan-dan-kemarahan-di-tambang-batubara-turow-polandia/a-59346159

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement