Rabu 03 Nov 2021 12:36 WIB

Ethiopia Umumkan Keadaan Darurat Nasional

Memanasnya konflik di Ethiopia membuat AS jatuhkan sanksi dan melarang perjalanan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
 Gambar ini dibuat dari video tak bertanggal yang dirilis oleh Kantor Berita Ethiopia milik negara pada Senin, 16 November 2020 menunjukkan militer Ethiopia duduk di sebuah pengangkut personel lapis baja di sebelah bendera nasional, di jalan di daerah dekat perbatasan Tigray dan wilayah Amhara di Ethiopia. Memanasnya konflik di Ethiopia membuat AS jatuhkan sanksi dan melarang perjalanan ke negara itu.
Foto:

Pertempuran telah menyebar ke daerah tetangga yaitu Afar dan Amhara. Utusan Khusus AS untuk Tanduk Afrika, Jeffrey Feltman, mengecam kampanye militer TPLF yang meluas. Feltman mengutuk perluasan perang TPLF di luar Tigray.

"Perluasan perang dapat diprediksi dan tidak dapat diterima mengingat pemerintah Ethiopia mulai memotong bantuan kemanusiaan dan akses komersial ke Tigray pada Juni, yang berlanjut hingga hari ini meskipun kondisi kelaparan dilaporkan meluas,” kata Feltman.

AS Merespons Krisis Ethiopia

Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan mencabut hak istimewa perdagangan ke Ethiopia, termasuk akses bebas bea untuk ekspor ke Ethiopia. Langkah ini diambil karena pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia yang diakui secara internasional. Hal ini memberikan pukulan baru bagi ekonomi Ethiopia yang sudah berada di bawah tekanan dari meningkatnya biaya perang dan dampak pandemi Covid-19.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada Selasa (2/11) juga mengeluarkan peringatan larangan perjalanan ke Ethiopia. Larangan tersebut dirilis menyusul terjadinya konflik bersenjata, kerusuhan sipil, potensi terorisme dan penculikan di Ethiopia.

Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan Level 4 yang berarti peringatan Jangan Bepergian. Departemen Luar Negeri mengatakan,warga AS di Ethiopia harus mempertimbangkan untuk meninggalkan negara tersebut dengan menggunakan pesawat komersial.

"Perjalanan ke Ethiopia tidak aman saat ini karena konflik bersenjata yang sedang berlangsung. Insiden kerusuhan sipil dan kekerasan etnis dapat terjadi tanpa peringatan," kata pernyataan Departemen Luar Negeri AS dilansir Anadolu Agency, Rabu (3/11).

Departemen Luar Negeri AS juga memperingatkan eskalasi lebih lanjut mungkin terjadi di Ethiopia yang dapat menyebabkan kekurangan pasokan makanan, pemadaman komunikasi, dan gangguan perjalanan.

Selama beberapa pekan terakhir, pejuang TPLF telah merebut wilayah baru dan kota-kota strategis di wilayah Amhara dan Afar. Saksi mata yang datang ke daerah aman dari zona perang mengatakan pertempuran sengit terus berkecamuk.

Pada 29 Juni, pemerintah Ethiopia mengumumkan gencatan senjata sepihak dan menarik pasukannya dari Tigray. Setelah itu pasukan pemberontak meluas ke wilayah Amhara dan Afar yang berdekatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement