Senin 15 Nov 2021 20:13 WIB

Pengungsi Timur Tengah Ditantang Maut Menuju Tanah Eropa

Pengungsi bertaruh nyawa demi ke Eropa menghadapi kejahatan dan keganasan alam

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Dokter militer Belarusia memberi perawatan medis kepada seorang imigran di perbatasan Belarusia-Polandia, 11 November 2021. Pengungsi bertaruh nyawa demi ke Eropa menghadapi kejahatan dan keganasan alam.
Foto:

Muak Melihat Kematian di Selat Inggris

Dilansir BBC Sabtu (13/11), sebanyak 1.185 orang menyeberangi Selat Inggris dengan perahu untuk mencapai Inggris pada Kamis (11/11). Angka itu menjadi rekor baru untuk penyeberangan migran dalam satu hari karena cuaca yang sejuk membuat perjalanan tersebut tidak terlalu berisiko.

Empat kapal Pasukan Perbatasan mencegat kapal yang terlihat di lepas pantai dan mengawal mereka ke Dover. Tiga orang dikhawatirkan hilang di laut ketika dua kayak ditemukan terpaut di dekat Calais, kata pihak berwenang Prancis.

Lebih dari 23 ribu orang telah menyeberang dari Prancis ke Inggris dengan kapal sepanjang tahun ini yang merupakan peningkatan tajam dibandingkan 8.404 orang pada tahun 2020. Angka tahun ini juga jauh lebih banyak daripada tahun-tahun sebelum pandemi ketika sebagian besar pencari suaka tiba dengan pesawat, feri, atau kereta api.

Pada Jumat (12/11), Departemen Dalam Negeri Inggris mengonfirmasi jumlah pastinya. Departemen menyebut 1.185 orang diselamatkan - atau dicegat dan dibawa ke pantai - oleh Pasukan Perbatasan, sementara otoritas Prancis mencegat dan mencegah 99 orang mencapai Inggris.

Menurut pihak berwenang di Prancis, tiga orang yang belum ditemukan dilaporkan hilang oleh migran lain. Lainnya juga dilaporkan hilang dalam beberapa pekan terakhir, dan dua orang dipastikan tewas.

Pejabat Inggris mengatakan mereka ingin menghentikan penyeberangan lewat selat dengan menggambarkan mereka sebagai berbahaya dan tidak perlu. Seorang juru bicara departemen mengatakan jumlah penyeberangan migran pada Kamis tidak dapat diterima. Rekor sebelumnya adalah 853 orang yang menyeberang pada 3 November.

"Publik Inggris sudah muak melihat orang mati di Selat, sementara geng kriminal yang kejam mendapat untung dari kesengsaraan mereka dan Rencana Imigrasi Baru kami akan memperbaiki sistem yang rusak yang mendorong para migran melakukan perjalanan mematikan ini," kata juru bicara itu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement