Senin 15 Nov 2021 20:13 WIB

Pengungsi Timur Tengah Ditantang Maut Menuju Tanah Eropa

Pengungsi bertaruh nyawa demi ke Eropa menghadapi kejahatan dan keganasan alam

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Dokter militer Belarusia memberi perawatan medis kepada seorang imigran di perbatasan Belarusia-Polandia, 11 November 2021. Pengungsi bertaruh nyawa demi ke Eropa menghadapi kejahatan dan keganasan alam.
Foto:

Jerman Paling Diidamkan

Jumlah permohonan suaka di Jerman meningkat tahun ini. Peningkatan terjadi seiring dengan rute tradisional yang melalui Yunani, Italia, Spanyol, dan Belarusia telah menjadi rute migrasi utama dalam beberapa bulan terakhir.

Deutsche Welle melaporkan Jerman tetap menjadi tujuan utama bagi orang-orang yang mencari perlindungan di Eropa. Jumlah permohonan suaka yang diajukan di negara tersebut sudah melebihi angka 100 ribu pada 2021.

Kantor Federal Jerman untuk Migrasi dan Pengungsi (BAMF) pada akhir September telah menerima 100.278 aplikasi awal dari pencari suaka. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar lebih dari 35,2 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Sebagian besar pencari suaka yang pertama kali mengajukan perlindungan berasal dari Suriah, Afghanistan, dan Irak. Jerman menerima 40.472 aplikasi dari orang-orang Suriah yang jumlahnya naik 57,1 persen. Kemudian 8.531 orang dari Irak mengajukan aplikasi yang mencari perlindungan. Jumlah tersebut naik 22,2 persen.

Jumlah pelamar dari Afghanistan mengalami peningkatan tajam. BAMF mendaftarkan total 15.045 aplikasi awal atau naik 138 persen pada akhir September.

Selain rute tradisional melalui Yunani, Italia, dan Spanyol, Belarus telah menjadi rute migrasi utama dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini sebagai akibat dari perselisihan antara Brussel dan Minsk.

Partai Sosial Demokrat (SPD) yang memenangkan suara terbesar dalam pemilu berusaha membentuk koalisi dengan Partai Hijau yang berfokus pada iklim dan Partai Demokrat Bebas yang berfokus pada bisnis. Jika aliansi disetujui, pemerintahan baru dapat mereformasi kebijakan pengungsi sehingga memudahkan pencari suaka untuk tetap mendapatkan hak kewarganegaraan Jerman setelah beberapa tahun.

Lawan politik utama ketiga partai tersebut adalah blok konservatif yang dipimpin Kanselir Angela Merkel. Mereka telah mengecam rencana tersebut. Mereka mengatakan reformasi kebijakan pengungsi sama saja dengan menyerahkan kendali atas migrasi.

Sementara partai-partai lain, seperti Alternatif sayap kanan untuk Jerman (AfD), telah menuntut pendekatan yang lebih tegas terhadap migrasi. Pada Agustus, Ketua Badan Tenaga Kerja Federal Detlef Scheele menyebut Jerman membutuhkan 400 ribu imigran per tahun untuk membantu pertumbuhan ekonomi dan menggantikan pekerja yang pensiun. Selama krisis migran Eropa dari 2015 hingga 2017, Jerman memproses lebih dari 1,4 juta klaim suaka.

Negara-negara Uni Eropa menuduh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dengan sengaja mendorong para migran dari daerah krisis dan dibawa ke wilayah yang berbatasan dengan Polandia, Latvia, atau Lituania. Belarusia secara ilegal juga mendorong para migran ke wilayah Uni Eropa.

Surat kabar Jerman Welt am Sonntag mengutip sumber di badan intelijen Uni Eropa Europol mengatakan Belarus membantu warga negara Suriah untuk terbang langsung ke Minsk dari Damaskus. Sebelumnya, Belarus membantu para migran Suriah yang melarikan diri ke Turki. Belarus sekarang juga mengeluarkan visa turis 90 hari untuk warga negara Pakistan, Mesir, dan Yordania.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement