Dokumen intelijen yang diperoleh Washington Post menunjukkan, Rusia mengumpulkan pasukan di empat lokasi. Menurut dokumen itu, yang dilengkapi foto satelit, Moskow sudah mengerahkan 50 kelompok taktis medan perang dan tank serta artileri. Rusia belum secara resmi mengonfirmasi laporan atau informasi yang dipublikasikan Washington Post.
Saat ini, Rusia dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tengah terlibat ketegangan di Ukraina. Menurut penasihat presiden Rusia untuk urusan luar negeri Yury Ushakov, situasi di Ukraina akan menjadi salah satu fokus pembahasan dalam pertemuan bilateral virtual Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang dijadwalkan dihelat beberapa hari mendatang.
Putin, menurut Ushakov, berencana memberi tahu Biden tentang proposal jaminan keamanan yang akan menghentikan ekspansi militer NATO ke arah timur. Moskow pun menginginkan NATO menyetop penyebaran senjata di negara-negara tetangga Rusia, termasuk Ukraina.
"Mengingat situasi tegang, sekarang ada kebutuhan mendesak untuk memberi kami jaminan yang sesuai. Itu tidak bisa terus seperti ini," ujar Ushakov.
Ushakov membantah tudingan NATO, AS, dan Ukraina bahwa Rusia mengambil langkah-langkah agresif di sepanjang perbatasannya dengan Kiev.
"Itu omong kosong, tidak ada eskalasi. Kami memiliki hak untuk bergerak di sekitar pasukan di wilayah kami sendiri, sama sekali tidak ada eskalasi (oleh Rusia)," ucapnya.