Sekitar 1.000 orang berkumpul di ibu kota provinsi Auki untuk mendengarkan siaran langsung sesi parlemen. Seorang pembantu politik perdana menteri Malaita, Daniel Suidani, mengatakan, tampaknya mosi tidak percaya akan dikalahkan. Suidani akan membuat pengumuman untuk menguraikan referendum kemerdekaan bagi Malaita.
Menteri Kesehatan Culwick Togamana mendukung kepemimpinan Sogavare di tengah pandemi Covid-19. Togamana mengatakan, Sogavare tidak boleh mengundurkan diri.
Protes antipemerintah telah meningkat menjadi kekerasan yang menewaskan empat orang. Kekerasan menghancurkan sebagian besar Pecinan Honiara, setelah Sogavare menolak untuk berbicara dengan pengunjuk rasa yang telah melakukan perjalanan dari Malaita. Provinsi Malaita memiliki sejarah perselisihan dengan provinsi Guadalcanal yang merupakan pusat pemerintahan.
sumber : Reuters
Advertisement