Pada 2016, China dikatakan telah menciptakan sistem rudal pertamanya yang dapat disamarkan sebagai kontainer kargo biasa. Pada 2019, Beijing dilaporkan berhasil memasukkan rudal jelajah jarak jauh ke dalam sebuah wadah yang dapat menyamar sebagai kargo komersial.
Sistem ini dikatakan sangat berbahaya, karena mereka dapat tiba di pelabuhan dengan kapal kapal dagang sementara tidak dapat dibedakan dari kargo lainnya. Sebuah laporan baru-baru ini dari Stockton Center mengklaim bahwa rudal yang disamarkan sebagai kargo komersial sebenarnya dapat melanggar hukum internasional tentang konflik bersenjata.
"Membahayakan pelaut sipil dan menempatkan semua kapal sipil dalam risiko yang mungkin beroperasi di area permusuhan," ujar laporan tersebut.