Sabtu 25 Dec 2021 14:46 WIB

Maroko Siap Pulihkan Hubungan Diplomatik dengan Jerman

Maroko mengatakan siap memulihkan hubungan diplomatik dengan Jerman.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Bendera Jerman
Foto: chaldean.org
Bendera Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT – Pemerintah Maroko mengatakan siap memulihkan hubungan diplomatik dengan Jerman. Langkah itu tampaknya berkaitan dengan perubahan posisi Berlin terhadap wilayah Sahara Barat yang dipersengketakan.

“(Kerjaan Maroko) menghargai pengumuman positif dan posisi konstruktif yang baru-baru ini dibuat pemerintah federal baru Jerman. Pengumuman ini memungkinkan untuk membayangkan kebangkitan kerja sama bilateral dan kembalinya perwakilan politik kedua negara,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Maroko dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Al Arabiya, Jumat (24/12).

Baca Juga

Pearnyataan Kemenlu Maroko itu tampaknya mengacu pada keterangan yang diunggah Kemenlu Jerman di situs webnya pekan lalu atau lima hari setelah pemerintahan baru Jerman menjabat. Dalam keterangan tersebut, Jerman menyebut Maroko sebagai “mitra sentral untuknya dan Uni Eropa di Afrika Utara”.

Jerman menyatakan, posisinya terkait persengketaan di Sahara Barat tak berubah selama beberapa dekade. Berlin tetap mendukung upaya PBB mewujudkan solusi politik yang adil dan langgeng serta dapat diterima semua pihak. Jerman mengatakan, Maroko membuat kontribusi penting untuk tercapainya kesepakatan semacam itu dengan rencana otonomi pada 2007.

Maroko mencaplok Sahara Barat dari Spanyol pada 1975. Gerakan kemerdekaan Front Polisario memerangi Maroko di wilayah itu selama bertahun-tahun. PBB berhasil menengahi gencatan senjata pada 1991. Front Polisario yang didukung Aljazair dan Sahrawis menginginkan referendum yang disponsori PBB. Dengan demikian mereka dapat memutuskan masa depan Sahara Barat. Referendum telah lama dijanjikan tapi tidak pernah terjadi.

Awal tahun ini, Maroko menghentikan kerja sama diplomatik dengan Jerman dan menarik duta besarnya dari Berlin. Hal itu karena sikap Jerman terhadap masalah Saharat Barat, terutama setelah Amerika Serikat (AS) mengakui kedaulatan Maroko atas wilayah itu. Pengakuan Washington diberikan pada masa pemerintahan mantan presiden Donald Trump. Sebagai imbalan atas pengakuan AS, Maroko akhirnya bersedia membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement