Ahad 30 Jan 2022 17:19 WIB

NATO Klaim tak Berencana Kerahkan Pasukan ke Ukraina

NATO dikabarkan mengaktifkan Pasukan Responsnya di Eropa

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Agung Sasongko
NATO
Foto:

Lavrov mengatakan, Barat telah mengabaikan kepentingan Rusia. Lavrov berharap dapat melakukan pertemuan berikutnya dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam beberapa minggu ke depan. Lavrov mengatakan, Rusia sedang mempelajari proposal AS dan Presiden Vladimir Putin akan menanggapinya.

Komentar Lavrov merupakan pernyataan Rusia yang paling mendamaikan mengenai krisis Ukraina. Krisis ini telah meningkat menjadi salah satu kebuntuan Timur-Barat yang paling tegang sejak Perang Dingin berakhir tiga dekade lalu.

Pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko yang merupakan sekutu dekat Rusia mengatakan, negaranya sama sekali tidak tertarik pada perang. Menurutnya, konflik akan pecah  jika Belarus atau Rusia diserang secara langsung. Di sisi lain, Prancis menyerahkan keputusan di tangan Presiden Putin.

"Terserah Vladimir Putin untuk mengatakan apakah dia menginginkan konsultasi atau konfrontasi," kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian kepada radio RTL.

Pada Rabu (26/1) lalu AS dan NATO mengirimkan respons tertulis pada tuntutan Rusia untuk menarik perjanjian keamanan pasca-Perang Dingin di Eropa. Tuntutan tersebut disampaikan setelah Moskow menumpuk pasukannya dekat Ukraina.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement