Sabtu 05 Feb 2022 07:55 WIB

Pembakaran 200 Rumah di Desa Myanmar dan Klaim Junta Militer

Junta militer Myanmar disebut melakukan pembakaran 200 rumah warga

Rep: Ferginadira/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi: Tentara Myanmar. Junta militer Myanmar disebut melakukan pembakaran 200 rumah warga
Foto:

Seorang penduduk desa dari Pan, yang juga berbicara dengan syarat anonim karena takut akan pembalasan, mengatakan dia yakin pasukan telah mencari anggota milisi lokal yang telah dibentuk untuk melindungi dari serangan pemerintah. 

Dia mengatakan, tidak ada bentrokan di daerah terdekat yang mungkin memicu aksi militer pada Senin lalu di Sagaing barat laut.

Dalam insiden serupa sebelumnya di tempat lain, tentara pemerintah bertindak sebagai pembalasan atas serangan oleh pasukan perlawanan. 

Seorang warga Mwe Tone mengatakan bahwa dia dan tujuh tetangganya yang tidak dapat melarikan diri sebelum tentara mengambil alih ditangkap. Beberapa dipukuli dan dianiaya. 

Wanita berusia 45 tahun itu mengatakan kepada The Associated Press melalui telepon bahwa tentara memberitahu mereka bahwa Mwe Tone dikenal karena mendukung anggota Angkatan Pertahanan Rakyat (PDF), kelompok perlawanan bersenjata yang juga dikenal dengan singkatan mereka. Oleh karenanya desa akan dibakar malam itu. 

Dia mengutip seorang tentara yang mengatakan, "Kami akan membakar desa karena anggota PDF tinggal di sini dan menerima dukungan. Anda harus membangun kembali rumah Anda dengan beton bertulang, sehingga rumah Anda tidak akan mudah terbakar lagi." Dia mengatakan tentara berbau alkohol.

Dua warga Mwe Tone mengatakan pasukan juga terlibat dalam penjarahan, termasuk mencuri patung Buddha emas setinggi 6 inci (15 centimeter) berusia 200 tahun dengan batu rubi tertanam dari biara desa. Pemerintah belum mengeluarkan laporan tentang insiden tersebut. 

 

Namun, surat kabar Myanmar Alinn Daily yang dikelola pemerintah mengeklaim bahwa 200 rumah di desa Ma Htee, sekitar 15 kilometer barat Desa Mwe Tone dan Pan, dibakar anggota pasukan pertahanan perlawanan selama pertempuran dengan pasukan tentara pada akhir pekan lalu. Gambar satelit dari perusahaan Planet Labs menunjukkan sekitar sepertiga dari desa telah rusak sekitar waktu itu.   

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement