Kamis 17 Feb 2022 01:23 WIB

Warga Ukraina Kibarkan Bendera Lawan Ketakutan

Warga berkumpul menandai hari ini sebagai Day of Unity.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
 Pemandangan bendera nasional Ukraina melambai di atas ibu kota dengan Monumen Tanah Air di sebelah kanan, di Kyiv Minggu, 13 Februari 2022. Beberapa maskapai telah menghentikan atau mengalihkan penerbangan ke Ukraina di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa invasi oleh Rusia akan segera terjadi meskipun akhir pekan yang intensif pembicaraan antara Kremlin dan Barat.
Foto:

Zelenskiy dijadwalkan untuk memeriksa latihan militer di Rivne dan terbang ke wilayah Donbass timur untuk bertemu dengan pasukan yang bertugas. Dia meminta warga Ukraina untuk memposting gambar dan video bendera Ukraina dan menambahkan tagar. Di Instagram, pengguna memposting di bawah #UnityDay.

"Hari ini kami telah membuktikan, bahwa kami orang Ukraina adalah bangsa yang bersatu, rakyat yang bersatu," kata pejabat Institut Kebijakan Keluarga dan Pemuda Ukraina Pavlo Horinov.

Zelenskiy telah lama mengatakan kemungkinan invasi yang akan segera terjadi telah dibesar-besarkan oleh sekutu Barat. Tindakan itu hanya upaya Moskow untuk mengintimidasi Kiev dan menabur kepanikan.

photo
Warga berkumpul sambil mengibarkan bendera Ukraina di Kiev, Rabu (16/2/2022). - (AP Photo/Sergei Grits)

Penasihat kepala staf Zelenskiy, Mykhailo Podolyak, mengatakan pekan ini bahwa presiden telah memilih 16 Februari sebagai hari libur patriotik. Tindakan itu sebagai tanggapan atas laporan media bahwa invasi dapat terjadi pada Rabu.

Perayaan Ukraina pun sebenarnya sejalan dengan pengumuman Rusia yang menarik beberapa pasukan pada Selasa (15/2/2022). Kementerian pertahanan Rusia mengatakan akan mengembalikan beberapa pasukan ke pangkalan mereka setelah latihan. Namun Amerika Serikat, mengatakan ada tanda-tanda lebih banyak pasukan sedang dalam perjalanan.

 

Beberapa jam setelah pengumuman penarikan Moskow, Ukraina mengatakan jaringan daring Kementerian Pertahanan dan dua bank kewalahan oleh serangan dunia maya. Peretas masih membombardir situs web Kementerian Pertahanan pada Rabu. Meskipun Kie tidak menyebutkan siapa yang berada di balik insiden itu, sebuah pernyataan menyatakan pihaknya menunjuk Rusia. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement