Sabtu 26 Feb 2022 11:17 WIB

Aturan Covid Hong Kong buat Keluarga Khawatir Dipisahkan dari Anak

Di Hong Kong, siapapun yang dites positif Covid-19 akan masuk ke ruang isolasi.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Friska Yolandha
Pasien menerima obat dari tenaga kesehatan di fasilitas isolasi di Lantau Island, Hong Kong, Kamis (24/2/2022).
Foto:

Namun, otoritas kesehatan setempat memastikan bahwa orang tua dapat melakukan video call tiga kali sehari untuk tetap berkomunikasi dengan anak-anak mereka.

"Bagi saya, itu sangat tidak manusiawi. Saya sangat takut. Saya punya anak perempuan berusia 14 bulan, dia tidak bisa bicara, dia tidak tahu cara kerja telepon kita," kata seorang dosen universitas yang menolak disebutkan namanya.

Klinik medis Central Health mengatakan mengisolasi bayi menghadirkan risiko signifikan akan kematian anak, karena orang tua dapat menunda membawa anak-anak mereka ke rumah sakit selama periode kritis ketika intervensi dapat menyelamatkan nyawa.

Beberapa keluarga, terutama di komunitas ekspatriat, telah memutuskan untuk pergi sebelum tes virus corona wajib pada Maret. Meski rincian tes masih tidak jelas, Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan orang-orang tidak akan dapat melakukan isolasi di rumah jika mereka dinyatakan positif dan harus pergi ke pusat-pusat pemerintah.

Pusat isolasi dan karantina di Hong Kong saat ini berada pada kapasitas maksimumnya dengan sekitar 60.000 penduduk menunggu di rumah untuk dirawat. Pemerintah setempat sedang membangun puluhan ribu unit isolasi baru, dengan bantuan pemerintah China, yang menambah kekhawatiran keluarga akan terpisah.

Hong Kong telah mencatat lebih dari 80.000 infeksi dan lebih dari 400 kematian sejak 2020, lebih sedikit dari kota-kota besar lainnya.

Ekspatriat Spanyol Veronica, yang telah tinggal di Hong Kong selama sembilan tahun dan juga menolak memberikan nama belakangnya, mengatakan dia tertekan tentang kemungkinan berpisah dari anaknya yang berusia tiga bulan.

 

"Saya khawatir meninggalkannya sendirian, saya tidak khawatir tentang virusnya, saya memiliki vaksinnya. Saya hanya khawatir dengan situasinya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement